Sukses Bersama Belgia, Henry Pilih Melatih atau Jadi Komentator?

Asisten pelatih timnas Belgia, Thierry Henry
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj

VIVA – Asisten pelatih tim nasional Belgia, Thierry Henry, berambisi untuk menjadi seorang juru taktik yang andal dan hal tersebut tampaknya bukan bualan semata. Baru-baru ini, mantan penyerang Arsenal itu menyatakan berhenti dari pekerjaannya sebagai komentator di SkySports.

Usai pensiun sebagai pemain, Henry memang masih dekat dengan lapangan hijau. Selama Piala Dunia 2018 lalu, ia sukses menemani pelatih kepala Roberto Martinez dalam memuluskan langkah The Red Devils hingga semifinal.

“Selama empat tahun terakhir, saya terlibat langsung dalam dunia kepelatihan sepakbola. Bagiku, inilah jalan menuju impian besarku yakni menjadi seorang manajer. Itu ambisiku sejak lama,” kata Henry, dalam cuitan di Twitter pribadinya.

Kesibukan sebagai seorang komentator memang masih membuatnya berkecimpung di dunia sepakbola. Namun, dengan peran yang sedikit berbeda yakni mencecar para narasumber dengan pertanyaan-pertanyaan kritis.

Beberapa nama tenar yang pernah menjadi 'korban', antara lain Zlatan Ibrahimovic, Pep Guardiola, hingga mantan manajernya, Arsene Wenger. Ia pun mengaku cukup berat meninggalkan kesibukannya sebagai komentator.

“Dengan sangat berat hati, aku memutuskan untuk berhenti menjadi komentator di Sky yang telah banyak memberi pengalaman. Saya masih punya mimpi yang harus diwujudkan di masa mendatang,” ujarnya.

Selama berkarier sebagai pemain, Henry pernah berseragam beberapa klub top mulai dari AS Monaco, Juventus, Arsenal, hingga Barcelona. Dan ia memutuskan untuk gantung sepatu pada Desember 2014 ketika bermain untuk klub asal Amerika Serikat, New York Red Bulls. (one)