7 Startup Indonesia Masuk Silicon Valley

Tim GnB Accelerator
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Program GnB Accelator kembali menggelar perburuan startup. Program tersebut menggelar batch keempat pada tahun ini. Ada tujuh startup terpilih yang akan menjalani program besutan perusahaan SIlicon Valley dan Jepang itu pada periode Juni hingga Agustus 2018. Tujuh startup tersebut adalah Infra Digital, Matakota, Populix, Homemade, Playable, Bookslife dan Ikigai. 

Untuk mencari startup yang mempunyai potensi, tim GnB Accelerator telah melakukan roadshow selama dua hari di setiap kota di Indonesia. Roadshow dilaksanakan di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Medan dan Jakarta. Tujuan roadshow tersebut sebagai simbol pemerataan bagi para pelaku startup yang berada di luar Jakarta. 

Startup yang terpilih akan mendapatkan akses pendanaan, mentor sampai jaringan internasional. Pada saat roadshow terdapat 150 lebih startup yang mendaftar. Sedangkan melalui website GnB Accelerator, sudah ada 200 startup lebih yang mendaftar. 

"Terdapat gap yang cukup besar antara startup besar dengan startup baru maupun menengah di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian kami, sehingga dengan adanya program GnB Accelerator, kami berharap mampu menghasilkan startup yang kuat, dan berkualitas," ujar Program Manager GnB Accelerator, Kentaro Hasimoto di Jakarta, Kamis 28 Juni 2018.

Selama mengikuti program yang berjalan tiga bulan lamanya, peserta startup akan mendapatkan investasi sebesar US$50 ribu atau sekitar Rp710 juta. Selain investasi, mereka juga akan mendapatkan fasilitas co-working space, serta bimbingan dari para mentor berpengalaman yang berasal dari dalam dan luar negeri.  

Sampai saat ini ada 25 startup yang berada di bawah naungan program ini. Pada setiap batch, perusahaan akan memilih tujuh sampai sepuluh startup yang akan mendapat fasilitas tersebut. GnB Accelerator tidak mematok jumlah investasi per batch secara keseluruhan, semua tergantung dengan kebutuhan. 

Program GnB Accelerator sudah berlangsung sejak 2016. Program tersebut adalah hasil kerja sama antara perusahaan teknologi informasi dari Jepang, Infocom Corporation, dan inkubator Fenox Venture Capital asal Silicon Valley.