Catat, Kandungan Sunscreen Ini Bahaya Bagi Bumil

Ilustrasi wanita/merawat kulit/skincare.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Sunscreen atau tabir surya merupakan salah satu tahapan skincare yang sangat penting karena dapat melindungi kulit kita dari bahaya radiasi sinar matahari yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit, mulai dari hiperpigmentasi, penuaan dini, sampai kanker kulit. 

Menurut Medical Innovation Expert BeautyHaul, dr. Claudia Christin, setiap orang wajib menggunakan sunscreen minimal SPF 15+ yang perlu diaplikasikan ulang (re-apply) setiap dua jam. Namun sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami pentingnya sunscreen atau sering terjebak dalam mitos-mitos sehingga tidak menggunakannya secara maksimal. 

Seperti, kekhawatiran ibu hamil untuk memakai sunscreen yang dapat berdampak pada kesehatannya. Seperti apa faktanya?

Ilustrasi sunscreen/sunblock/tabir surya.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

"Untuk bumil masih tricky. Ada kekhawatiran, kalau ada kandungan oksibenzone bisa serap ke pembuluh darah dan bahayakan janin. Disarankan pilih yang physical sunscreen," tuturnya dalam acara virtual Beauty Haul, beberapa waktu lalu.

Sunscreen terbagi dua jenis yaitu physical dan chemical, di mana perbedaan nampak pada UV filter-nya. Pada dasarnya, UV Filter di sunscreen bekerja dengan menyerap atau memantulkan sinar UV tersebut. Untuk membedakan dua jenis sunscreen tersebut dapat dilihat melalui kandungan di dalamnya.

"Kalau physical biasanya ada bahan seperti zink okside atau titanium okside, gabungan itu atau hybrid. Untuk chemical, biasanya panjang-panjang nama bahannya seperti ethyl oksisinamat," jelasnya.

Ada pun pada jenis physical sunscreen cenderung membuat tone warna lebih berbeda lantaran terdapat 'efek putih'. Meski begitu, efek tersebut sebenarnya berdampak minimal dan tak terlalu menonjol. Hal ini pula yang kerap menjadi pilihan para ibu hamil.

"Kalau para perempuan lebih suka ada tone yang berbeda. Kalau laki-laki kurang suka ada perubahan tone itu," katanya.