Ritual Aneh Malam Pertama, Threesome Hingga Diawasi Mentor

Ilustrasi tempat tidur.
Sumber :
  • Pixabay/Foundry

VIVA – Bagi banyak pengantin baru, malam pertama ialah malam yang sangat ditunggu-tunggu. Wajar saja, umumnya pada malam ini kedua mempelai akan melakukan hubungan intim untuk kali pertamanya.

Tentunya hal ini membuat sebagian dari pengantin merasa canggung. Karenanya, di beberapa daerah punya tradisi malam pertama yang unik dan berbeda dari daerah lain. Namun, tradisi malam pertama dari daratan Afrika terbilang unik dibandingkan kebanyakan ritual lainnya.

Penasaran seperti apa, berikut rangkumannya, seperti dilansir dari laman The Richest, Rabu, 28 Maret 2018.

Mentor di bawah tempat tidur

Dalam budaya Swahili, perjodohan adalah norma, dan biasanya pengantin wanita dan pria bahkan tidak melihat satu sama lain sampai malam di mana mereka akan menikah. Dalam praktik yang lebih kuno, pengantin wanita akan dibimbing oleh mentor pernikahan, atau somo.

Mentor yang dipilih juga harus merupakan seorang kerabat wanita pengantin yang usianya lebih tua dan juga ikut membantu menyiapkan pernikahan, dan merupakan seorang istri yang baik. Menariknya, mentor ini akan berada di kolong tempat tidur saat kedua mempelai melakukan hubungan intim.

Ini dilakukan untuk memastikan pengantin wanita tidak menolak pada saat hubungan seksual seharusnya dilakukan. Kemudian, mentor pernikahan ini dapat mengonfirmasi bahwa hubungan seksual telah terjadi. Jadi ia akan menjadi semacam saksi dan dia akan mengambil sepotong seprai sebagai bukti darah perawan sang pengantin wanita. Akhirnya, pengantin baru ditinggal berduaan dan mereka tetap terisolasi berdua selama tujuh hari.

Threesome dengan bibi

Orang-orang Banyankole Uganda di Afrika Timur memiliki beberapa tradisi pernikahan yang menarik. Pertama-tama, pernikahan harus dilakukan di rumah pengantin pria secara khusus.

Tetapi sebelum mereka bisa bermalam pertama di kamar tidur, bibi atau tante pengantin wanita harus melakukan ‘uji potensi’ di kamar pengantin keponakannya. Artinya, dia harus berhubungan seksual dengan suami keponakannya untuk memastikan pria itu terampil di atas ranjang.

Ini juga dilakukan untuk memastikan keperjakaannya. Hal tersebut dianggap sebagai semacam pemeriksaan seksual. Jadi setelah upacara dan resepsi, bibi pengantin akan naik ke tempat tidur dengan keponakannya dan suami barunya. Beberapa tradisi mengatakan itu adalah hadiah bibi kepada keponakannya untuk mengajarinya dan membimbingnya dalam seni bercinta.

Ditunggui para undangan

Di negara Afrika Utara, Tunisia, beberapa tradisi lama mengenai malam pernikahan masih dipraktikkan, seperti pengantin baru memamerkan darah seprai mereka untuk membuktikan bahwa pengantin perempuan tetap perawan sampai menikah.

Selain itu, pengantin pria akan menyalakan lilin setelah selesai berhubungan seksual, dan lilin itu dapat dilihat dari luar kamar sehingga semua orang tahu istrinya berdarah dan masih perawan.

Hal ini tentu menjadi canggung bagi kebanyakan orang. Semua orang di luar akan menunggu dan memastikan apakah pengantin masih perawan atau tidak.