Cara Memulai Pertemanan di Lingkungan Baru

Marshall Closson
Sumber :
  • abc

Pindah ke lokasi baru bisa mengisolasi kehidupan sosial dan hal yang normal untuk berjuang mendapatkan teman baru. Meski demikian, tiga orang yang baru pindah ke kota Bundaberg di Queensland, Australia, ini memutuskan untuk proaktif dan menggunakan cara kreatif untuk menjadi bagian dari komunitas mereka.

Fotografer Amerika, Marshall Closson pindah dari Houston, Texas ke kota pesisir kecil Moore Park, tepat di luar Bundaberg untuk merawat ibunya yang sudah tua. Tak bisa bekerja karena pembatasan visa, ia berjuang untuk bertemu orang-orang baru dengan cara tradisional. Ia malah menikmati waktu luangnya dan menciptakan sekelompok teman baru.

Melawan rasa kesepian

Sekali dalam dua pekan, Closson menyatukan komunitas Moore Park untuk melakukan diskusi tentang seni. Ia telah mengajar kursus kritik seni kepada sekelompok orang dari beragam usia, dari anak-anak usia sekolah hingga lanjut usia (lansia).

Ia mengatakan, mencari dan membentuk kelompok orang yang beragam adalah sesuatu yang sengaja dipupuknya. "Cukup mudah untuk menemukan kelompok di mana semua orang berpikir sama. Tetapi penting untuk menyatukan semua usia, semua rentang kemampuan dan keterampilan, untuk bisa berkomunikasi - dunia ini cukup memecah belah," kata Closson.

Ia memulai kelompok untuk membantu memerangi kesepian yang ia rasakan setelah meninggalkan kelompok pertemanannya di Amerika Serikat. Closson mengatakan, ia percaya bahwa kesepian umum terjadi, tetapi satu-satunya obat penawar adalah keluar dan melakukan sesuatu.

"Mendirikan kelompok yang saya sukai, tempat yang aman, yang akan membuat kita terlibat dan tidak semua berpikir sama adalah metode saya untuk keluar dari rumah dan keluar dari pikiran saya. Kadang-kadang kita perlu mematikan Facebook, atau Twitter, atau apa pun itu, dan pergi serta bertemu seseorang," katanya.

Ellie Di Fiore menggunakan media sosial untuk mengumpulkan orang-orang di rumah barunya di Bundaberg.

Menggunakan media sosial

Konsultan bisnis, Ellie Di Fiore, telah membuktikan bahwa media sosial dapat menjadi solusi untuk kesepian. Di Fiore menjalani sebagian besar hidupnya di Adelaide tetapi pindah ke Coral Cove di pantai Bundaberg, awal tahun ini.

Bekerja dari rumah dan tidak memiliki anak, ia tahu dirinya akan sulit untuk bertemu orang, jadi ia memutuskan menjadi proaktif secara online. "Kami pindah ke sini pada 3 Februari. Pada tanggal 8 Maret, saya bertemu tiga perempuan secara online yang sekarang saya katakan adalah teman-teman terdekat saya," kata Di Fiore.

Di Fiore melanjutkan untuk membentuk komunitas online perempuan di Facebook, yang mengadakan pertemuan sosial secara rutin.

"Saya memulai grup ‘The Real Housewives of Bundaberg’ untuk mendorong perempuan di komunitas ini agar terhubung, tidak hanya secara online tetapi juga secara nyata dengan bertemu," katanya.

Ini bukan pertama kalinya Di Fiore menggunakan media sosial untuk mencari teman. Dua tahun lalu ketika ia pindah dengan suaminya ke Melbourne, Di Fiore juga menggunakan platform online untuk berhubungan dengan orang-orang di lingkungan barunya.

"Di Melbourne, saya menggunakan Melbourne Exchange untuk memasang iklan, dengan mengatakan, ‘ini adalah siapa saya’. Kami memiliki seekor anjing pada saat itu (dan) saya mencari teman untuk berjalan dengan anjing saya dan minum kopi bersama," tuturnya.

Di Fiore mengatakan, perbedaan antara kedua pengalaman itu sangat mencolok. "Saya membutuhkan waktu 10 bulan untuk membentuk kelompok persahabatan di Melbourne, sementara di sini saya membentuknya dalam waktu tiga minggu," katanya.

Di Fiore menuturkan, grup Facebook yang ia mulai di Bundaberg telah melampaui semua harapannya. "Saya perkirakan, itu mungkin 30 perempuan. Saya tak mengharapkannya mendekati 600, yang menjadi jumlah kami sekarang," ujar dia.

Di Fiore mengatakan salah satu hasil terbaik dari memulai kelompok ini telah membantu menghubungkan orang. "Beberapa perempuan merasa seperti mereka akhirnya mendapat dukungan yang mereka cari," ucap dia.

Gabrielle Wood memulai kelas bermainnya agar ia dan anaknya bisa menjalin pertemanan baru.

Membuat kelompok orang tua

Gabrielle Wood tahu betul apa rasanya kehilangan dukungan. Ia baru saja tinggal di Bundaberg selama beberapa bulan ketika hamil. Ia akan menjadi ibu untuk pertama kalinya dan merasa gentar, terutama karena keluarga dan teman-temannya berada jauh di London.

"Saya di rumah dan pasangan saya bekerja, jadi suasananya sepi," katanya.

Wood mengatakan, butuh beberapa bulan untuk bertemu ibu lain karena tidak banyak kelas bayi atau peluang yang ditawarkan di Bundaberg.

"Tidak ada banyak pilihan. Kelompok bermain tampaknya untuk anak-anak yang sedikit lebih tua. Saya menemukan bahwa pada tahun pertama itulah ketika saya benar-benar membutuhkan orang (untuk mendapat dukungan)," katanya.

Wood mengatakan, ia mulai melakukan banyak permainan motorik di rumah bersama putranya Lucas, tetapi memutuskan mereka akan lebih menikmatinya jika ada orang lain yang bergabung. Ia pun mulai mengundang orang-orang ke rumahnya dan melakukan kelas anak-anak untuk menikmati permainan sensorik dengan bahan-bahan seperti pasir, lumpur, cat, lendir dan jeli.

"Saya menyadari orang sangat menikmatinya dan mereka tidak ingin melakukannya di rumah. Karena saya tidak keberatan dengan kekacauan, saya pikir ini mungkin cara yang baik untuk membantu orang lain yang perlu bertemu orang," kata Wood.

Keluar dan lakukan sesuatu

Dua setengah tahun kemudian, Wood mengatakan ia sekarang merasa sangat nyaman di komunitas Bundaberg. "Saya tahu saya sekarang punya banyak orang untuk dihubungi jika kami memiliki masalah," katanya.

Wood mengatakan, ia terus menjalankan kelas bermain dan menyadari hal itu sangat bermanfaat untuk membantu menghubungkan orangtua lain yang berada dalam posisi yang sama dengan apa yang ia alami. Sarannya kepada siapapun yang mungkin mengalami isolasi setelah pindah adalah keluar dari rumah sesering mungkin.

"Pergilah ke manapun karena selalu ada orang dalam situasi yang sama dengan Anda," katanya.

Closson setuju dengan saran ini meskipun ia mengakui itu bisa menjadi sesuatu yang membingungkan. "Terkadang yang perlu Anda lakukan adalah kebalikan dari apa yang ingin Anda lakukan. Sayangnya satu-satunya obat (untuk isolasi) adalah keluar dan melakukan sesuatu," katanya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.