Konsumsi Keju Berlebih Bisa Picu Diabetes Hingga Penyakit Jantung

Ilustrasi keju.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Keju menjadi salah satu makanan yang digemari banyak orang karena bisa diolah dengan berbagai jenis masakan. Tak hanya lezat, mengonsumsi keju juga baik untuk kesehatan.

Di Indonesia, makanan dengan keju cukup mudah ditemukan, terutama di kota-kota besar. Keju biasa menjadi topping martabak, kue, roti bakar, pasta, ayam bahkan mi dan nasi berbalut keju leleh. Namun, apa efek sampingnya jika keju dikonsumsi secara berlebihan?

"Keju bisa picu kegemukan. Alasan pertama, semakin enak cita rasanya dari keju di makanan semakin berisiko makan lebih banyak. Lalu, keju dibuat dari susu, kandungan nutrisi padat dan didominasi lemak sangat jenuh, ada protein, juga tinggi natrium," ujar spesialis gizi klinis, dr Marya W Haryono, M.Gizi, SpGK., dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Selasa 21 Januari 2020.

Namun, meski terbuat dari susu, sumber kalsium di dalamnya sudah tak lagi sama. Kandungan lemaknya yang lebih mendominasi di dalam keju.

"Meski memang ada keju yang teksturnya lebih lembek, kalori dan lemaknya lebih rendah, tapi tetap saja lemak dan kolesterolnya banyak," tegasnya.

Sehingga, mengonsumsi keju dalam jumlah berlebih bahkan bisa berdampak pada penyakit degeneratif seperti diabetes dan jantung. Maka dari itu, disarankan untuk membatasi asupan keju untuk mendapatkan manfaat baiknya.

"Boleh dikonsumsi tapi batasi kurang dari 100gram sehari. Baiknya keju dijadikan topping atau sebagai pelengkap saja di makanan," jelasnya.