Peneliti Australia Pelajari Potensi Ganja sebagai Obat Obesitas

Para peneliti sedang mencari tahu apakah ganja dapat digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. (ABC South West: Asha Couch)
Sumber :
  • abc

Bagi orang awam, tanaman ganja yang memiliki reputasi membuat orang ngemil mungkin tampak berlawanan dengan ide penggunaannya sebagai penurun berat badan.

Namun sudah beberapa tahun terakhir ini, komunitas ilmiah di berbagai negara memusatkan perhatian pada manfaat terapi ganja, termasuk potensi tanaman ini untuk digunakan mengobati obesitas.

Para peneliti di Universitas Curtin, Australia Barat, telah bekerja sama dengan produsen ganja medis Little Green Pharma, untuk menyelidiki kemungkinan penerapan tanaman tersebut dalam menurunkan berat badan.

Peneliti utama Profesor Marco Falasca menjelaskan, riset mereka menawarkan alternatif yang lebih aman untuk pilihan obat penurun berat badan dibandingkan dengan yang tersedia saat ini.

"Tidak banyak pengobatan untuk obesitas, dan semuanya memiliki efek samping," jelas Profesor Falasca.

"Senyawa yang ada dalam tubuh kita mengendalikan rasa kenyang dan semua mekanisme yang berhubungan dengan obesitas," katanya.

"Kita perlu menggunakan mekanisme yang sama seperti alam, dan dengan cara ini, kami yakin hasilnya akan memiliki lebih sedikit efek samping," tambahnya.

Profesor Falasca mengakui bahwa, karena stigma negatif tanaman ganja, masih ada keraguan dari kalangan dokter meresepkan ganja obat (cannabinoid) untuk pasien.

"Masalah stigma seputar penelitian ganja obat ini perlu diatasi," katanya.

"Cara terbaik yaitu memberikan bukti ilmiah bahwa metode perawatan ini berhasil," ujar Profesor Falasca.

Kepala Riset dan Inovasi di Little Green Pharma, Dr Leon Warne, berusaha menyuarakan pemikiran ini namun menurutnya sikap publik sebenarnya sudah berubah.

"Pasti ada dokter, yang jumlahnya terus berkembang, bisa melihat ... wilayah di mana obat ini dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien," kata Dr Warne.

Bagaimana cara kerjanya?

Dr Warne menjelaskan fungsi cannabinoid cukup rumit dan tubuh manusia memiliki sistem cannabinoid alami, mirip dengan yang ditemukan pada tanaman ganja.

Untuk mengilustrasikan cara kerjanya dalam kedokteran, ia menggunakan analogi gembok dan anak kunci, di mana reseptor tubuh bertindak sebagai kunci, sedangkan senyawa tanaman ganja berfungsi sebagai anak kunci.

"Ketika [cannabinoids tanaman ganja] masuk ke dalam gembok itu, mereka menggali cannabinoids alami di dalam tubuh untuk mendapatkan efek seperti yang kita lihat," paparnya.

Penelitian tahap awal

Ganja obat telah legal di Australia selama enam tahun terakhir tetapi diatur dengan sangat ketat oleh badan pengawas obat-obatan TGA.

Menurut Dr Warne, pengawasan ini sangat diperlukan dan baik untuk pasien dan penelitian.

"Regulasi yang ketat dari TGA akan memastikan keamanan, kemanjuran, dan standar kualitas produk ganja obat, sehingga standar obat-obatan yang kita produksi sangat tinggi," katanya.

"Mungkin di tempat-tempat seperti Amerika Utara, pendekatan mereka terhadap ganja lebih liberal, sehingga kualitas obatnya tidak berada pada standar yang sama," jelasnya.

"Kita memiliki kesempatan besar di Australia untuk melakukan penelitian dengan kualitas tinggi," tambah Dr Warne.

Joe Kosterich, dokter umum dan penasihat medis untuk Little Green Pharma, menjelaskan validitas penelitian yang mereka lakukan didukung oleh data internasional.

"Ini pekerjaan eksperimental yang sangat awal sehingga hasilnya tidak dapat ditentukan atas dasar itu, tapi penelitian yang akan dilakukan di Perth didasarkan pada beberapa data eksperimental tersebut," kata Dr Kosterich.

"Penelitian ini akan melihat apakah di dunia nyata, penggunaan [tanaman ganja sebagai penurun berat badan] bisa diterapkan," jelasnya.

"Kami tidak bisa mendahului hasil atau memberi penilaian lebih awal. Makanya kami melakukan penelitian  untuk mencari tahu bagaimana hasilnya," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.