Sesak Napas Identik dengan Serangan Jantung, Benarkah?

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Sesak napas, secara medis dikenal sebagai dyspnea. Istilah tersebut mengacu pada gejala napas yang terasa pendek, terikat dan tercekik karena kekurangan udara. Namun benarkah kondisi sesak napas selalu berkaitan dengan penyakit jantung?

Dilansir Indian Express, sebuah penelitian menyebutkan bahwa sesak napas merupakan gejala penyakit jantung sekaligus sebagai tanda-tanda terjadinya serangan jantung.

"Sesak napas sering merupakan tanda penyakit jantung atau paru-paru karena kedua organ-organ ini yang paling terlibat dalam sistem pernapasan," kata Nasser Ahmadi, salah satu peneliti kesehatan di University of Gothenburg di Swedia.

Kata para peneliti, sesak napas kronis juga dapat dianggap sebagai sinyal peringatan yang sama pentingnya seperti tekanan darah tinggi. Namun, sesak napas merupakan gejala  yang sering diabaikan. Sebagian orang cenderung menyamakan dengan kondisi pada usia senja.

"Faktanya, bahwa banyak orang tidak mencari panduan medis untuk (jika mengalami) sesak napas mereka sering disebabkan, karena orang mengasosiasikan gejala mereka dengan proses alami dari penuaan. Tetapi jika  melihat bahwa Anda mengalami peningkatan sesak napas selama mengeluarkan tenaga, Anda harus menjalani pemeriksaan medis," kata Ahmadi.

Studi ini menunjukkan bahwa semakin cepat di deteksi maka semakin lebih baik kondisi bisa ditangani. Dengan intervensi awal, pasien dapat menghindari penderitaan dan kebutuhan untuk rawat inap menurun.

Dalam studi tersebut, orang-orang dengan sesak napas selama enam minggu atau lebih yang menjalani perawatan medis untuk sesak napas, ditemukan memiliki penyakit yang mendasar seperti gagal jantung potensial atau penyakit paru-paru obstruktif tersembunyi yang berkembang. (ase)