Sering Pingsan karena Nyeri Haid, Berbahayakah?

Ilustrasi wanita mengalami infeksi saluran kencing
Sumber :
  • pixabay/holdosi

VIVA.co.id – Nyeri haid bisa sangat menganggu aktivitas. Meski terbilang normal, ada kadar nyeri haid yang harus diwaspadai.

Saat menstruasi, hormon prostaglandin membuat otot rahim berkontraksi sehingga sirkulasi darah dan aliran oksigen menjadi berkurang. Kondisi tersebut memicu terjadinya peluruhan dinding rahim.

“Rasa nyeri muncul karena luruhnya dinding rahim, keluar darah dan kontraksi otot rahim sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini merupakan suatu unsur hormonal," ujar praktisi herbal medik, Dr. Prapti Utami, Msi., kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Respons nyeri setiap orang, dilanjutkannya, memang sangat subjektif sehingga jarang ada yang merasakan kesamaan. Namun, titik nyeri yang harus diwaspadai yakni ketika tubuh sudah sulit untuk berdiri tegap hingga pingsan.

"Subjektif sih. Kalau menimbulkan pingsan, berlangsung berkali-kali, itu yang harus diperiksa. Penyebabnya banyak, bisa regulasi hormon dan kurang gizi," kata dia.

Faktor Eksternal

Di kesempatan yang sama, psikolog Elizabeth Santosa menuturkan faktor eksternal turut memengaruhi nyeri haid. Jika tubuh kekurangan air, makanan kurang bergizi, serta kurang bergerak, tidak menutup kemungkinan nyeri semakin berat.

"Pada penelitian, memang 30-80 persen populasi wanita alami nyeri haid, tapi masing-masing nyerinya beda. Penyebabnya ya bisa karena subjektif itu, atau tidak aktif bergerak atau bisa juga secara internal yaitu hormon dopaminnya rendah," jelasnya. (ren)