Dampak Melatih Disiplin Anak dengan Hukuman Fisik

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Laman resmi American Psychological Association menerbitkan sebuah rilis yang mengungkapkan dampak dari hukuman fisik pada anak. Rilis itu berdasarkan penelitian psikolog Elizabeth Thompson Gershoff, PhD., dari Pusat Nasional Anak-anak Miskin di Columbia University.

Menurut Gershoff, hukuman fisik dapat menghasilkan perilaku negatif pada anak. Pertama, hukuman fisik tidak mendidik anak tentang mana benar dan salah. Kedua, meski hukuman itu membuat anak takut untuk tidak patuh pada orangtua atau guru, tapi ketika tidak ada kehadiran orangtua atau guru, anak akan tetap bertingkah laku yang sama.

Sementara itu, Benny Prawira Siauw, Kepala Koordinator Into The Light menuturkan, contoh kekerasan yang dilihat anak dari orangtua dapat membentuk persepsi anak bahwa kekerasan merupakan hal yang wajar.

"Kekerasan ini memang berada dalam satu siklus, dimulai dari rumah, kemudian dibawa ke sekolah, karena kita (orangtua) membiasakan itu, karena menganggap itu normal, maka anak-anak menganggap bahwa menggunakan cara kekerasan itu wajar, menerima kekerasan itu wajar," ujar Benny pada VIVA, beberapa waktu lalu.

Benny menambahkan, metode kekerasan yang diterapkan orangtua pada anak juga membuat anak kesulitan untuk menyelesaikan masalah di luar cara-cara kekerasan.

"Itu (kekerasan) nanti akan menyebabkan masalah lebih banyak lagi. Ketika akhirnya mereka mulai melakukan itu ke pasangan mereka, ke murid mereka, ke teman-temannya juga, jadi semacam normalisasi kekerasan. Dan ketika itu sudah terbiasa, ya, akan menggunakan kekerasan itu di mana pun," ujar Benny.