Anak Sulit Interaksi Akibat Pandemi, Ini Saran Psikolog Bagi Para Moms
- http://seputarkehidupanbunda.blogspot.com/2014/04/mengajarkan-anak-agar-mau-minum-susu.html
VIVA Lifestyle – Situasi pandemi berpotensi mengganggu tumbuh kembang si Kecil dalam berbagai aspek seperti motorik, bahasa dan sosial emosional. Bila tidak dicermati, hal ini dapat berdampak pada tumbuh kembang mereka ke depannya.
Hasil survei menyatakan sebanyak 31,7 persen orang tua menjawab bahwa Si Kecil menangis setiap bertemu orang baru, sedangkan 14,8 persen orang tua menjawab bahwa Si Kecil terlambat berbicara dan 13% orang tua menjawab si Kecil belum bisa merespon orang lain.
Berbagai kendala yang mungkin dialami si Kecil saat memasuki masa transisi dari pandemi ke pascapandemi di antaranya 388 dari 1232 responden orang tua (31,5%) merasa si Kecil belum terbiasa berinteraksi dengan orang lain sebagai dampak dari situasi pandemi.
Marketing Manager Bebelac Anissa Permatadhieta Ardiellaputri, mengatakan bahwa perubahan rutinitas kembali ke normal ini sedikit banyak menyebabkan kekhawatiran pada orang tua. Salah satunya adalah apakah si Kecil sudah mampu beradaptasi untuk berinteraksi dengan lingkungan baru setelah selama dua tahun hidup berjarak dari orang lain dan lingkungan sekitar.
"Melihat hal ini, kami berinisiatif melakukan survei terhadap orang tua di Indonesia untuk mengetahui isu dan disrupsi yang dirasakan orang tua atas tumbuh kembang si Kecil selama pandemi serta adaptasi apa yang telah dilakukan orang tua dan si Kecil di masa transisi kebiasaan baru ini," ujarnya dikutip dari keterangan pers Bebelac.
Memasuki masa transisi kebiasaan baru pasca pandemi tentunya membutuhkan adaptasi dan penyesuaian terhadap rutinitas dalam kehidupan keluarga terutama bila si Kecil mulai kembali beraktivitas di luar rumah.
Psikolog Keluarga di Rumah Dandelion Nadya Pramesrani, M.Psi, mengatakan bahwa sangat penting bagi orang tua dan anak untuk senyaman mungkin bertransisi dan beradaptasi dalam situasi pasca pandemi sehingga dapat mengurangi rasa stres pada orang tua dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
"Ada beragam kiat yang dapat dilakukan orang tua orang tua dalam memulai kebiasaan baru memasuki pasca pandemi diantaranya dengan membangun struktur pada anak dengan cara menerapkan rutinitas yang teratur. Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih memahami batasan dalam berperilaku, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap disiplin dan mandiri," tuturnya.
Selain itu, untuk memastikan bekal tumbuh kembang si Kecil terpenuhi secara optimal memasuki masa transisi kebiasaan baru ini, si kecil butuh susu pertumbuhan dengan kombinasi yang tepat. Seperti kandungan FOS:GOS 1:9 dan Triple A (DHA, LA, ALA) serta memiliki Zat Besi dan Minyak Ikan lebih tinggi dukung si Kecil memiliki saluran cerna yang sehat (Happy Tummy), perkembangan daya pikir yang hebat (Happy Brain) dimana keduanya akan berpengaruh pada kemampuan sosial-emosional si Kecil (Happy Heart).
“Agar si Kecil dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, orang tua perlu memastikan kesehatan pencernaan si Kecil terjaga, karena pencernaan yang sehat dan kemampuan berpikir yang baik akan berpengaruh pada suasana hati anak sehingga ia siap untuk beraktivitas dan kembali bersosialisasi dengan lingkungannya," kata Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K)., di kesempatan yang sama.
Pencernaan
Tidak hanya memastikan kesehatan pencernaan si Kecil terjaga, tetapi orang tua juga harus membekali si Kecil dengan memberikan stimulasi yang optimal untuk mengasah keterampilan motorik, bahasa dan sosial emosional agar ia memiliki keterampilan yang lengkap dan tumbuh menjadi anak hebat.
Untuk itu, Bebelac menghadirkan program GroGreat+ Time sebagai wadah bagi orang tua untuk selalu mencari inspirasi yang dapat merangsang stimulasi maupun cara kreatif baru untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
"Kami berharap susu pertumbuhan Bebelac untuk anak di atas 1 tahun dengan formula baru GroGreat+ dan program GroGreat+ Time dapat menjadi inspirasi bagi orang tua dalam mendukung tumbuh kembal si Kecil agar optimal dari segi nutrisi dan stimulasi sebagai bekalnya dalam menghadapi masa transisi kebiasaan baru sehingga walaupun harus menghadapi situasi yang menantang ini, si Kecil tetap dapat tumbuh menjadi Anak Hebat yaitu anak yang pandai, berani dan baik hati," kata Anissa.