Bahaya Intai Penjual Tahu Bulat

Penjual tahu bulat menggoreng dengan peralatan seadanya di pikap tanpa pelengkap keamanan.
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Beberapa tahun terakhir fenomena penjual tahu bulat yang berkeliling menggunakan mobil pikap terbuka dan khas dengan rekaman suara sempat menyedot perhatian masyarakat. Namun penjual tahu bulat seolah mengabaikan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Instruktur keselamatan berkendara dari Michelin Academy Anondo Eko mengungkapkan, dari sisi keamanan kegiatan memasak di mobil terbuka tidak dianjurkan, meski kendaraan dalam kondisi mati sekali pun.

"Kegiatan memasak itu menggunakan api yang sangat berbahaya bagi mobil yang yang berisi bahan bakar," kata Anondo menjelaskan kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.

Dia menjelaskan, bahan bakar minyak yang ada dalam tangki mobil itu sebenarnya menghasilkan uap yang ada tekanannya, kemudian dibuang ke udara luar. Dan ini yang sangat mengancam keselamatan.

"Juga kegiatan memasak yang menggunakan minyak goreng dapat berisiko terbakar, jika minyaknya tumpah atau kelewat panas. Bayangkan jika itu terjadi dan tidak siap dengan pemadam api," ujarnya.

Anondo menyarankan para penjual atau pelaku usaha tahu bulat menjajakan dagangannya di tempat yang aman. Artinya tak lagi melakukan kegiatan memasak saat mobil tengah melaju.

"Lakukan kegiatan memasak dengan segala peralatannya dengan jarak yang cukup jauh dari mobil, dan lengkapi mobil dengan pemadam api dengan kapasitas yang memadai," kata dia.

Senada, praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menambahkan bahwa melakukan kegiatan memasak di atas kendaraan sangat berbahaya.

Dia menyarankan penjual melengkapi dengan peralatan yang aman. "Artinya material dan bentuknya penggorengan harus berbeda dengan yang dipakai di tempat statis, laiknya foodtruck. Peralatan itu terdesign untuk aktivitas dinamis," kata Sony.