Drama Korea di Ujung Tanduk

Drama Korea terbaru
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Tayangan drama adalah salah satu unsur yang memiliki peranan besar dalam Korean Wave. Wabah drama dari Negeri Kimchi ini mulai menjamur di akhir era 90-an dan di awal tahun 2000. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh negara di Asia. Bahkan, perlahan tapi pasti drama asal Negeri Kimchi ini menjadi sorotan dunia.

Negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), yang terkenal dengan film-filmnya dari berbagai genre juga ikut memproduksi drama yang terinspirasi dari Korea. Sebut saja drama Boys Over Flowers. Drama yang dibintangi Lee Min Ho ini dibuat versi AS.

Dan yang terbaru, drama Goblin yang mendunia dikabarkan akan dibuat versi AS. Namun, belum ada kejelasan soal tersebut. 

Kesuksesan drama Korea di luar negeri, tak hanya melambungkan popularitas para artis dan aktornya, tetapi juga mengangkat perekonomian negara tersebut. Produk ini adalah salah satu andalan ekspor dari bidang penyiaran. Harga drama yang dijual ke luar negeri juga melonjak tajam. 

Sebut saja Descendant of the Sun. Drama yang dibintangi duo Song, Song Hye Kyo dan Song Joong Ki ini berhasil mencatat rekor penjualan di luar negeri. Drama ini dibeli seharga US$250 ribu atau setara dengan Rp3,3 miliar per episode di Tiongkok. Drama ini sendiri diproduksi sebanyak 16 episode. Drama Uncontrollably Fond, yang dibintangi Kim Woo Bin dan Bae Suzy juga berhasil mencatat rekor sebagai tayangan yang paling mahal di Tiongkok.

Dilansir Yibada, seorang sumber menyebut jika Uncontrollably Fond telah laris dibeli distributor China dengan harga US$400 ribu atau Rp5,2 miliar per episode. Untuk keseluruhan drama ini terjual seharga US$8 juta atau Rp105 miliar.

Uncontrollably Fond berhasil laris dengan harga yang tinggi lantaran dinilai memiliki konten cerita yang kuat, tema yang unik dengan daftar pemain yang sangat populer.

Suzy sendiri memang sangat terkenal di Negara Tirai Bambu sejak debut bersama Miss A dan bermain drama Dream High. Kim Woo Bin meraih popularitasnya di China sejak drama The Heirs pada tahun 2013.

Drama Scarlet Heart, yang ratingnya anjlok di Korea, tetapi sukses di luar negeri, termasuk di Asia Tenggara juga memecahkan rekor harga yang fantastis. Drama yang dibintangi IU dan Lee Joon Gi dibeli mahal. Harga drama ini mengalahkan Descendants of the Sun

Dilansir dari Kpop Herald, drama ini dibeli salah satu perusahaan penyiaran Tiongkok seharga US$400 ribu atau setara dengan Rp5,3 miliar. Drama yang mengambil cerita dari serial Mandarin ini dibeli sebelum tayang. 

Pemerintah Korea menyadari betul potensi tersebut. Tak heran, pemerintah ikut turun tangan membantu pendanaan produksi drama di Korea. Dampak drama ini sangat memengaruhi pendapatan negara tersebut, terutama di sektor pariwisata. Turis asing dilaporkan meningkat tajam yang mengunjungi Korea. Mereka penasaran dengan tempat-tempat romantis yang ditunjukkan dalam drama. 

Makanan Korea pun menjadi terkenal. Makanan Korea bukan lagi sesuatu yang sulit dicari. Bahkan, penggemar sangat hapal dengan nama-namanya, seperti topokki, bibimbap, bulgogi, dan juga jijigae. Restoran Korea sudah menjamur di Indonesia. 

Begitu juga dengan produk-produk makanan lain dari negara tersebut, yang laris manis di pasaran. Dan juga memengaruhi penjualan produk kosmetik dari negara tersebut. Kosmetik mereka dengan cepat juga naik daun. Namun, kabarnya produksi drama di Korea sedang tertatih-tatih.