Jodoh Wasiat Bapak: Sosok Misterius di Loteng Rumah

Jodoh Wasiat Bapak
Sumber :
  • instagram.com/jodoh_wasiat_bapak_antv

VIVA – Sudah hampir seminggu Nino didatangi arwah seorang gadis dalam mimpinya. Arwah itu meminta Nino untuk mencarinya. Hal itu membuat hidup Nino jadi tak tenang.
 
Di saat bersamaan, pemuda kampung Cigeprek bernama Robi dan Yoga meninggal dunia dengan misterius. Mereka berdua adalah kawan baik. Di lain sisi, pria bernama Nando yang juga teman satu tongkrongan dengan Robi dan Yoga menjadi ketakutan karea ia tak tahu kenapa kedua sahabatnya mati dalam waktu yang berdekatan. 

Setelah melakukan penelusuran,  ternyata keduanya meninggal karna diteror oleh arwah Syaira. Untuk melindungi diri, Nando mencari dukun. Sementara itu, Nino akhirnya menemukan identitas Arwah yang mendatanginya dalam mimpi. Ia pun berupaya mencari tahu, apa yang terjadi pada gadis malang itu sebelum meninggal.

Usut punya usut, akhirnya Nino dan Zein menduga bahwa Nando cs mencelakai Syaira hingga tewas. Namun ia tak ingin gegabah. Akhirnya dengan investigasi mendalam, ia menemukan bahwa mayat syaira diawetkan di loteng rumah keluarganya sendiri. Pelaku kekejaman pada Syaira tak lain dan tak bukan adalah ibu kandungnya sendiri yang bernama Laras.

Malangnya Syaira, ibunya sendiri memaksanya untuk memikat 10 laki-laki muda untuk dijadikan tumbal agar ilmu Laras sempurna. Tapi Nando dan kawan-kawannya kabur, pada waktu itu Syaira menghalangi ibunya untuk membunuh Nando cs, alhasil malah Syaira yang terbunuh dan mayatnya diawetkan ke loteng. 

Belum puas membunuh, Laras tak melepaskan Syaira begitu saja. meskipun telah menjadi arwah, Laras tetap menyuruh Syaira untuk masuk ke dalam mimpi anak-anak muda. Salah satunya Nino. Untungnya Zein dan kawan-kawan (Bopak, Pak RT,  Daus,  Luna) berhasil menyelamatkan Nino.

Laras dibawa ke penjara dan kena azabnya di sana. Dari diteror arwah Nando cs hingga didatangi ular dan binatang-binatang menjijikan lainnya yang enath datang dari mana. laras muntah darah dan akhirnya meninggal. 
 
Saat mau dimakamkan, tidak ada yang mau memandikan jenazahnya, jenazahnya dilempari batu dan air comberan oleh keluarga korban, sampai tidak boleh dimakamkan dimakamkan di Cigeprek.