VIVAnews - Pendapatan dari layanan suara mobile masih dalam jalur untuk mencapai puncaknya pada tahun 2010 mendatang. Setelah itu, diperkirakan kecenderungannya akan mulai menurun. Kesimpulan tersebut terungkap dari laporan terakhir ABI Research, perusahaan analis pasar teknologi asal New York.
“Mobile voice mengalami peningkatan pesat sejak jaringan seluler digital seperti GSM diterapkan pada tahun 1992,” kata Jake Saunders, Vice President for Forecasting ABI Research, pada XbitLabs, 23 November 2009. “Diperkirakan, pendapatan tahunan dari mobile voice mencapai 580 miliar dolar AS di tahun 2010,” ucapnya.
Saunder menyebutkan, mulai tahun 2011, meningkatnya kejenuhan di sisi pelanggan akan menggerogoti pendapatan mobile voice. Tidak hanya di pasar negara maju, tetapi juga di sejumlah negara berkembang. “Pada tahun 2014, pendapatan mobile voice akan terpangkas hingga 9,6 persen,” ucap Saunders.
Saat operator nirkabel meraih keuntungan besar dari value added service (VAS) seperti messaging dan mobile internet, kompetisi di pasar membuat margin keuntungan berbagai layanan dari operator semakin tipis. Secara total, layanan mobile data akan menghasilkan 169 juta dolar AS di tahun 2009 dan akan tumbuh sebesar 9 persen per tahun sampai 2014 mendatang.
Akhir 2009, penurunan average revenue per user (ARPU) tahunan akan sangat terasa di kawasan Asia Pasifik yakni mecapai 8,7 persen menjadi 105 juta dolar AS. Di Afrika, diperkirakan penurunannya mencapai 7,8 persen, menjadi 134 juta dolar AS.
Di Amerika Serikat sendiri, penurunan juga terjadi, namun diperkirakan hanya sekitar 0,6 persen. Akan tetapi di pasar ini, pendapatan dari mobile internet dari pengguna smartphone, netbook, dan lain-lain akan membantu menggenjot pendapata keseluruhan di kawasan tersebut.
Dengan membaiknya ekonomi di paruh kedua 2009, operator perlu mulai menggenjot capital expenditure mereka. Beberapa area spending yang perlu ditingkatkan adalah core network dan upgrade jaringan radio untuk mendukung throughput data yang lebih tinggi.
Produk Tembakau Alternatif untuk Perokok Dewasa, Bukan bagi Generasi Muda
Hal tersebut berpotensi membuat perokok dewasa enggan memanfaatkan produk tembakau alternatif untuk beralih dari kebiasaannya.
