Gus Dur Diusulkan Jadi Nama Perguruan Tinggi

SURABAYA POST - Setelah meminta nama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dijadikan nama jalan, kini masyarakat Jombang juga berharap ke Pemkab Jombang atau pemerintah pusat serta pemilik modal mengabadikan nama KH Abdurrahman Wahid sebagai nama perguruan tinggi.

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini

Usulan ini disertai pertimbangan bahwa jasa Gus Dur sangat besar di dunia pendidikan dan penegakan demokrasi.

”Saya dan teman-teman mahasiswa di Jombang sangat senang jika Pemkab Jombang atau Pemerintah Pusat mau menggunakan nama Gus Dur untuk Perguruan Tinggi,” kata Muwid salah seorang mahasiswa Unversitas Islam Pondok Darul Ulum Jombang ditemui di Kantor DPRD Kab. Jombang, Selasa (26/1).

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

“Yang saya ketahui, sejak dulu Gus Dur sangat dekat dengan mahasiswa dan dunia pendidikan. Gus Dur juga pejuang demokrasi,” tambahnya.

Dengan menggunakan nama Gus Dur, diharapkan para mahasiswa tetap ingat jasa-jasa Gus Dur. Selain itu, diabadaikannya nama Gus Dur sebagai nama perguruan tinggi ini sebagai tanda jasa bagi Gus Dur dari para mahasiswa dan pemerhati pendidikan dan penegak demokrasi di Indonesia.

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

“Kalau namanya bisa dibaca setiap saat, maka orang yang membaca akan selalu ingat jasa beliau,” tandasnya.

Djumain salah seorang pejuang Veteran dari Jombang menilai nama Gus Dur sangat layak dipakai untuk nama perguruan tinggi. Jasa Gus Dur kepada para veteran saat Gus menjadi presiden sangat besar, terutama upaya Gus Dur meningkatkan gaji veteran. “Yang tadinya “hanya sekadarnya” dinaikkan pada tingkat yang layak,” kata Djumain.

Selain itu Gus Dur saat masih hidup juga dekat dengan para veteran, dan kakek Gus Dur pun juga pahlawan. “Saya anggap sangat tepat jika nama Gus Dur dipakai nama perguruan tinggi di Jombang. Beliau itu kan warga asli Jombang sangat pantas kalau nama beliau diabadikan di perguruan tinggi,” katanya.

Ketua INTI dan BKSG, Paulus Heri Susanto menilai penggunaan nama Gus Dur untuk lembaga perguruan tinggi sangat baik. Karena salah satu fungsi lembaga perguruan tinggi adalah untuk mendidik seseorang agar bisa cerdas tanoa membedakan golongan dan ekonomi seseorang yang dididik.

Fungsi lembaga perguruan tinggi itu sama dengan sifat Gus Dur saat masih hidup. Gus Dur bergaul, membela, memberikan pencerahan kepada seseorang tanpa melihat unsur ekonomi ataupun yang lain dari orang yang dididiknya. “Beliau adalah pejuang demokrasi, dan pejuang keadilan sejati,” katanya.

Sekdakab Jombang H M Munif Kusnan SH Msi menampung aspirasi warga dan akan dijadikan bahan pertimbangan. Namun, sekarang ini Pemkab sedang fokus menggunakan nama KH Abdurrahman Wahid untuk nama jalan dulu. ”Tim sedang menggodok Rancangan Peraturan Daerahnya dulu. Biar penggunaan nama jalan KH Abdurrahman Wahid memiliki kekuatan hukum,” katanya.

Menurut rencana nama KH Abdurrahman Wahid akan dipakai nama jalan menggantikan nama Jl Merdeka. Pemkab juga mengganti nama Jl Denanyar menjadi Jl KH Bisri Syansuri.

Ketua DPRD Kab. Jombang, Bahana Bela Binanda menyambut positif jika ada jalan atau perguruan tinggi yang menggunakan nama Gus Dur. Khusus untuk nama jalan, kata Bahana, akan secepatnya diproses Raperda penggantian jalan, jika sudah ada usulan Raperda dari eksekutif.

Secara lisan dia sudah mendengar bahwa eksekutif akan mengganti nama Jl Merdeka menjadi Jl KH Abdurrahman Wahid. “Kalau usulan itu sudah kita terima akan kita proses secepatnya,” katanya.

Bambang Sujarwanto

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya