Logo ABC

Dapat 3 Dolar per Jam, Kerja dengan WHV di Australia Melelahkan

Winnie Phillips yang bekerja di wilayah regional Australia sebagai pemegang Working Holiday Visa mengaku penghasilannya tidak seindah yang dibayangkan.
Winnie Phillips yang bekerja di wilayah regional Australia sebagai pemegang Working Holiday Visa mengaku penghasilannya tidak seindah yang dibayangkan.
Sumber :
  • abc

Kejutan pertama yang didapati Winnie yaitu upah yang rendah. Seperti kebanyakan pekerja di sektor pertanian, Winnie mendapatkan penghasilan berdasarkan "upah per satuan".

Sistem penggajian seperti ini merujuk pada upah yang dihitung sesuai dengan volume produk yang dihasilkan atau dikemas. Bukan berpatokan pada jam kerja.

"Iklannya menyebut penghasilan 400 hingga 500 dolar per minggu. Kita harus mengemas 2.000 stroberi sehari untuk mencapai itu," ujarnya.

Karena penghasilannya seringkali sangat rendah, Winnie pun kesulitan membayar sewa tempat tinggal sebesar 160 dolar per minggu.

Bahkan menurut pengakuannya, ada saat-saat ketika dia hanya bisa menghasilkan 27 dolar sehari, atau 3 hingga 4 dolar sejam. Penghasilan ini hanya seperlima dari ketentuan upah minimum.

Situasi seperti yang dialami Winnie ini bukan berarti pihak pemilik pertanian yang mempekerjakannya telah melanggar hukum.

Menurut Dr Stephen Clibborn dari University of Sydney, sulit untuk membuktikan bahwa para pekerja WHV itu dibayar rendah.

"Banyak petani dan penyalur tenaga kerja telah mengikuti aturan. Tapi jelas banyak juga yang tidak," katanya.

Foreign workers pick raspberries. Sistem bayaran perjumlah panen dimaksudkan agar para pemetik buah dan sayur bisa menghasilkan upah di atas UMR.

ABC Rural: Emma Brown

Dijelaskan, tarif gaji berdasarkan volume produk yang dihasilkan hanya dapat ditetapkan jika ada perjanjian tertulis.

Selain itu, tarifnya pun harus 15 persen di atas upah minimum, bagi yang bisa dihasilkan oleh pekerja kompeten.