Tol Jakarta-Cikampek Bergelombang? Ini Klarifikasi Menteri Basuki
- VIVAnews/Dusep Malik
VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan klarifikasi soal jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Jakarta-Cikampek II Elevated yang disebut-sebut konturnya bergelombang. Dia menegaskan bahwa jalan tol itu sebetulnya bukan bergelombang.
"Bukan bergelombang, tapi di expansion joint-nya, itu memang belum dirapiin. Jadi sedang dirapikan," kata Basuki ditemui di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.
Dia mengakui setiap 180 meter memang ada ada expansion joint atau sambungan jalan yang belum merata. Namun, Basuki menegaskan bahwa dari sisi keamanan, konstruksi jalan tol ini sudah memenuhi syarat.
"Konstruksinya aman, sudah diuji beban kan, jadi aman semua. Hanya karena kenyamanannya saja, karena di expansion joint nya belum dilapisi, jadi antar girder itu kan di pier-pier nya di girdernya itu, sambungan itu antar girder," kata Basuki.
Jalan tol Jakarta-Cikampek yang akan dioperasikan pada bulan Desember 2019 itu memang masih ada yang mengganjal. Yaitu, masih ada bergelombang setiap 180 meter. Maka dari itu, penerapan batas kecepatan 60 km per jam juga menjadi perhatian bagi para pengendara untuk berhati-hati di tol tersebut.
Ketidaknyamanan ini turit diakui oleh Direktur Utama Jasa Marga Tbk, Desi Arryani. Kata dia, kondisi jalan tol ini masih dalam tahap penyempurnaan.
"Jadi secara fisik dan kekuatan sudah diuji, tapi kenyamanannya yang masih belum sesuai harapan. Jadi kalau smooth sekali memang tidak mungkin, karena setiap 180 meter itu ada sambungan. Yang pasti saat ini terus menerus kita sedang sempurnakan," kata Desi.