Logo ABC

Australia Ubah Sistem Pengupahan, Petani dan Pemetik Buah Mengeluh

Stephen Scurr dari Piñata Farms memetik mangga di malam hari, karena suhu tidak lagi panas.
Stephen Scurr dari Piñata Farms memetik mangga di malam hari, karena suhu tidak lagi panas.
Sumber :
  • abc

Ia mengaku bisa banyak menghasilkan uang sebanyak-banyaknya dalam beberapa bulan.

Tapi untuk musim panen tahun ini, ia memperkirakan penghasilannya akan berkurang AU$5.000 (hampir Rp50 juta) dari biasanya karena bosnya telah membatasi waktu kerjanya yakni tidak lebih dari 38 jam per minggu.

"Ini akan terasa bagi kami, karena beberapa orang menyekolahkan anak-anaknya, ada yang membuka bisnis kecil, beberapa lainnya sedang membangun rumah untuk keluarga mereka," kata Calisto.

"Kalau kita bekerja lebih lama, maka akan bagus untuk semua orang, tapi kita tak bisa berbuat apa-apa, karena itu keputusan pemerintah."

Pemilik kebun jeruk, Leon Caccaviello di New South Wales mengatakan karyawan kasualnya ingin bekerja lebih lama selama masa panen agar bisa mendapat lebih banyak uang.

"Mereka senang bekerja dengan upah kasual, karena bisa kerja 50 sampai 60 minggu seminggu untuk mendapat uang tambahan."

Sejak aturan upah berubah, petani mangga lainnya, Ian Quinn, mencoba agar pekerjanya tidak kerja lembur.