Logo ABC

Kisah WNI Penderita Kanker Berjuang dan Bertahan di Australia

Ramos Binar Situmorang ketika sedang menjalani kemoterapi leukemia terakhirnya di rumah sakit di Adelaide, Australia.
Ramos Binar Situmorang ketika sedang menjalani kemoterapi leukemia terakhirnya di rumah sakit di Adelaide, Australia.
Sumber :
  • abc

"Mental pendamping harus kuat"

Di saat Ratna beruntung memiliki sosok ibu sebagai "support system", seorang ibu bernama Angela Wika juga menjadi "support system" bagi anaknya yang didiagnosa kanker tiga tahun lalu.

Ramos Binar Situmorang yang kini berusia empat tahun didiagnosa terkena kanker darah atau leukemia di usia dua tahun empat bulan.

Mengetahui hal tersebut, suami Wika, Apriadi Situmorang atau Adi yang tinggal di Adelaide (Australia Selatan) harus cuti kuliah satu semester untuk menemani Ramos di rumah sakit dan mengurusnya di rumah.

Setelah menjalani proses perawatan selama enam bulan, Ramos yang lahir di Adelaide dinyatakan sembuh di awal tahun 2018.

Wika yang melahirkan anak keduanya ketika Ramos sedang dalam masa pengobatan tersebut sempat mengalami kesulitan membagi waktu.

RAMOS DAN ORANGTUANYA Ketika menjalani kemoterapi leukemia, Ramos didampingi oleh Wika (kiri) dan Adi yang menjadi 'support system'nya.

Supplied: Angela Wika

Namun, ia menerima bantuan dari ibunya yang saat itu sedang berada di Australia.

"Saya harus membagi waktu antara mengurus bayi dan menemani Ramos ke rumah sakit," kata Wika ketika diwawancara via telepon.

"Untungnya karena ada ibu saya di sini, kadang-kadang bayi saya ini saya titipkan ke beliau."

Menurut Wika, seorang "support system" harus kuat secara fisik dan mental.

Ini karena berdasarkan pengalamannya mendampingi Ramos, ia merasa bahwa mendampingi pasien anak-anak lebih sulit dari pasien orang dewasa.