Jokowi Intip Potensi Manfaat dari Turunnya Harga Minyak Dunia

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para jajarannya untuk memerhatikan betul tren penurunan harga minyak dunia. Sebab, harga minyak yang turun sampai ke level US$30 per barel kemungkinan besar berpengaruh pada harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Viral Pria di Konawe Hampiri Jokowi, Teriak Gaji 6 Bulan Ditahan Negara saat Diamankan Paspampres

"Saya minta dikalkulasi, saya minta dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM bersubsidi maupun non subsidi," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Rabu 18 Maret 2020.

Jokowi bilang, tren tersebut perlu dihitung berapa lama akan berlangsung dan memprediksi harga ke depannya. Ia berharap, momentum ini benar-benar dimanfaatkan demi mengerek perekonomian negara.

Presiden Jokowi Puji Layanan Kesehatan BLUD RS Konawe Sulawesi Tenggara

"Kita harus merespons dengan kebijakan yang tepat dan kita juga harus bisa memanfaatkan momentum dan peluang ini," kata dia.

Dalam paparannya, rapat virtual turut dihadiri sejumlah anggota kabinet. Jokowi juga meminta, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pandangannya mengenai turunnya harga minyak dunia.

Digadang-gadang Jadi Penasihat Prabowo, Jokowi: Saya Masih Presiden Sekarang Ini

Diberitakan sebelumnya, harga minyak dunia anjlok cukup dalam hingga menyentuh angka terendahnya sejak 2016. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku, jatuhnya harga minyak tersebut cukup mengejutkan karena dipicu oleh perang harga minyak antar para negara-negara eksportir utama yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC).

"Pagi ini kita dihentakkan dengan perang oil yang sebabkan turunnya harga minyak dari US$60 ke US$30 per barel," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin pekan lalu, 9 Maret 2020.

Harga minyak yang terus anjlok ini terjadi setelah kegagalan OPEC untuk mencapai kesepakatan dengan sekutunya mengenai pengurangan produksi. Baik jenis Brent atau West Texas Intermediate (WTI) tercatat menurun cukup dalam.

Gagalnya kesepakatan OPEC dan sekutunya itu menyebabkan Arab Saudi memangkas harga. Karena, pihak Arab Saudi dilaporkan akan bersiap untuk meningkatkan produksi, yang menyebabkan kekhawatiran perang harga habis-habisan.

Dilansir dari CNBC International, harga minyak pada Rabu pagi,18 Maret 2020 masih stabil rendah setelah merosot ke level terendah dalam empat tahun.  

Minyak mentah Brent pagi ini naik tipis 0,3 persen, ke level US$28,81 per barel setelah jatuh sebelumnya ke level US$28,40 per barel atau terendah sejak awal 2016. Sedangkan minyak mentah AS, WTI berada di level US$26,93 per barel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya