Logo ABC

Tingkat Kematian Corona Indonesia Tertinggi di Dunia, Kemana Arahnya?

Di tengah pandemik virus corona, Indonesia mencatat jumlah "fatality rate", atau tingkat kematian, tertinggi di dunia. Sejumlah ilmuwan Indonesia berusaha membaca angka-angka dari data yang mereka dapatkan untuk memproyeksi dan mengantisipasi situasi ke depan.

Sejak awal Maret lalu hingga laporan ini diturunkan, Indonesia telah mencatat lebih dari 579 kasus COVID-19.

Dari data terakhir yang diakses Senin malam (23/03), 49 diantaranya meninggal dunia dan hampir 30 pasien telah dinyatakan sembuh.

Salah satu lembaga yang ikut menganalisis wabah corona di Indonesia adalah "Eijkman-Oxford Clinical Research Unit" (EOCRU) yang menggunakan metode urutan geometri.

Metode ini dipakai untuk melihat berapa lama jumlah kasus positif corona di Indonesia bertambah dua kali lipat.

Puncaknya diperkirakan akhir April 2020

Untuk Indonesia, jumlah kasus COVID-19 meningkat dua kali lipat dalam tiga hari, melonjak dari 172 diagnosis positif pada 17 Maret menjadi 369 pada hari Jumat lalu (20/03).

Sementara waktu penggandaan untuk Italia dan Iran, yang saat ini memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi, masing-masing adalah lima dan tujuh hari.

"Semakin pendek waktu penggandaan, semakin berbahaya," kata Iqbal Ridzi Fahdri Elyazar dari EOCRU.

Berdasarkan perhitungan EOCRU, Indonesia bisa menghadapi maksimal 71.000 COVID-19 kasus pada akhir April.

Prediksi ini, kata Iqbal, dimaksudkan agar pemerintah mengambil langkah besar dan efektif untuk menangani wabah, termasuk kesadaran pentingnya social distancing.

Tren di Indonesia mengarah ke negara mana?

Lembaga lain yang juga ikut mencermati dan menghitung kondisi COVID-19 di Indonesia adalah Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Para ilmuwan P2MS ITB membangun model representasi jumlah kasus COVID-19 dengan menggunakan model Richard"s Curve.

"Pendekatan model matematika ini digunakan untuk secara kasar memproyeksikan puncak dan akumulasi kasus yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian semua elemen masyarakat," kata Dr Nuning Nuraini, salah satu peneliti yang terlibat dalam riset ini kepada Hellena Souisa dari ABC News.

Dr Nuning Nuraini
Dr Nuning Nuraini mengatakan situasi di Indonesia sekarang mirip dengan model Kurva Amerika Serikat.

Supplied: ITB