Logo ABC

Cara Umat Muslim di Australia Siap-siap Lebaran dalam Suasana Covid-19

Perayaan lebaran Idul Fitri di Australia tahun ini bertepatan dengan adanya pembatasan sosial akibat COVID-19, sehingga Nila bersama suaminya Peter Lilly (Muaz) dan anak-anak mereka Zahra, Maryam, dan Khadijah Muaz hanya akan merayakannya di rumah.
Perayaan lebaran Idul Fitri di Australia tahun ini bertepatan dengan adanya pembatasan sosial akibat COVID-19, sehingga Nila bersama suaminya Peter Lilly (Muaz) dan anak-anak mereka Zahra, Maryam, dan Khadijah Muaz hanya akan merayakannya di rumah.
Sumber :
  • abc

"Mohon maaf ibu-ibu, usahakan datang on time ya," ujar Riska, seorang warga Indonesia yang kini tinggal di Melbourne, Australia.

Lebaran di Australia Selagi COVID Warga Australia boleh menerima lima orang tamu yang datang ke rumahSebuah keluarga sudah menjadwal siapa yang akan datang dengan batas waktuKeluarga yang lain bersilahturahmi Lebaran dengan Zoom

Ia sedang mengingatkan rekan-rekannya yang akan datang ke kediaman Riska untuk merayakan lebaran Idul Fitri, yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (24/05/2020).

Lebaran kali ini, bagi umat Islam di Australia, menjadi tantangan tersendiri karena adanya pembatasan sosial terkait COVID-19.

Untung saja di Melbourne saat ini sudah diperbolehkan untuk menerima tamu di dalam rumah maksimal hingga lima orang untuk sekali bertamu.

Pasalnya, inti perayaan lebaran, apalagi bagi warga asal Indonesia, adalah kesempatan untuk saling bersilaturahmi, mengunjungi satu sama lain. Sambil bercengkrama menikmati menu-menu khas lebaran.

Kepada jurnalis ABC Farid M. Ibrahim, Riska yang sudah beberapa tahun tinggal di Melbourne, menjelaskan bahwa silaturahmi lebaran tahun ini harus disesuaikan dengan aturan pembatasan COVID-19.

"Kebetulan Riska baru tiga tahun di Ashburton (salah satu daerah di Melbourne). Tahun pertama iya, tahun kemarin engga karena gantian sama teman, terus tahun ini memang rencananya Riska mau adakan lebaran di rumah, tapi ternyata ada COVID," ujarnya.