- Antara/Ujang Zaelani
SURABAYA POST - Hujan deras terus mengguyur Ngawi. Akibatnya, sebagian kawasan terendam banjir. Banjir juga disebabkan karena luapan Kali Madiun, Rabu 28 April 2010.
Sejumlah ruas jalan terendam hingga 1 meter, mengakibatkan banyak siswa tak bisa masuk sekolah, ribuan hektare tanaman padi rata-rata berumur 1 bulan ikut terendam, dan mengganggu transportasi.
Banjir juga menggenangi jalur utama Kwadungan-Ngawi yang merupakan jalur alternatif Madiun-Ngawi. Banjir tertinggi terjadi di Desa Simo dan Purwosari.
Meski kendaraan roda empat masih bisa melintas, namun mereka harus merayap. Padahal, jalur ini menampung limpahan lalu lintas dari jalur utama Jatim-Jateng.
Sedikitnya ada 4 desa di Kec. Kwadungan, yaitu Simo, Sumengko, Porwosari, dan Tirak terendam dengan kedalaman beragam. Sekitar 100 rumah di Gambuhan dan 10 rumah di Ngemplak, Desa Purwosari betul-betul terisolasi dari jalan desa yang lain karena ketinggian banjir mencapai 1-1,5 meter.
“Hari ini saya mancing saja, tidak masuk sekolah. Sepeda motor tidak mungkin bisa menembus air yang tinggi, padahal jarak rumah dengan sekolah cukup jauh,” ujar Firman yang bersekolah di SMK 17 di Jl. Gajahmada, Kota Madiun. Padahal, ia tinggal di Purwosari yang berjarak sekitar 20 km. (umi)
Laporan: Siswowidodo
Ancam Israel, Jenderal Ali Belali Tunjukkan Deretan Senjata Pemusnah Iran
Senjata-senjata ini akan dilepaskan jika Israel melakukan kesalahan lagi.
