- ANTARA
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya tak mampu membendung aksi ambil untung (profit taking) investor. Sebab, saat pembukaan perdagangan Selasa 22 Juni 2010, sejumlah saham mengalami tekanan jual, setelah dalam sepekan terakhir cenderung menguat.
Menurut tim riset PT Mega Capital Indonesia hari ini, penurunan IHSG terjadi akibat posisinya yang sudah rentan terhadap aksi ambil untung investor. Sebab, kondisi sejumlah saham telah mendekati area jenuh beli (overbought).
Selain itu, sekuritas tersebut menambahkan, pergerakan indeks di bursa global maupun regional, serta harga komoditas di pasar dunia ikut mempengaruhi pergerakan indeks hari ini.
Mega Capital memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di batas bawah (support) 2.920/2.895 dan batas atas (resistance) pada level 2.975/3.005.
Pada pembukaan perdagangan awal Selasa, IHSG melemah 4,13 poin (0,14 persen) ke level 2.937,77. Pelemahan itu melanjutkan pergerakan serupa pada prapembukaan (pre-opening), yang turun 3,13 poin atau 0,11 persen di posisi 2.938,77.
Pada transaksi kemarin, Senin 21 Juni 2010, IHSG ditutup positif karena naik 12,31 poin (0,42 persen) ke level 2.941,90.
Bursa Asia pada saat IHSG dibuka rata-rata juga bergerak negatif. Indeks Hang Seng melemah 85,10 poin (0,41 persen) di posisi 20.827,08, Nikkei 225 terkoreksi 62,70 poin atau 0,61 persen menjadi 10.175,31, dan indeks Straits Times turun 4,68 poin (0,16 persen) ke level 2.880,96.
Seperti diketahui, bursa Wall Street pada perdagangan Senin sore waktu New York atau Selasa dini hari WIB, kembali bergerak negatif.
Indeks harga saham Dow Jones terkoreksi 8,23 poin (0,08 persen) menjadi 10.442,41, Standard & Poor's 500 turun 4,31 poin atau 0,39 persen ke level 1.113,20, dan indeks harga saham teknologi Nasdaq melemah 20,71 poin (0,90 persen) di posisi 2.289,09. (art)