Para Bupati Protes Program Elpiji

Elpiji
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis

SURABAYA POST – Beberapa bupati di Jawa Timur mendesak penarikan tabung elpiji 3 kg untuk dievaluasi secara menyeluruh.

Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik

Desakan itu antara lain disampaikan Walikota Probolinggo Buchori dan Bupati Sidoarjo Win Hendarso. Walikota Buchori mengatakan, tujuan digulirkannya program konversi dari minyak tanah ke elpiji secara konsep sangat bagus. Hanya saja, pemerintah harus memberikan jaminan, paket konversi itu (kompor, selang, regulator, dan tabung elpiji 3 kg) aman bagi masyarakat.

’’Harus ada jaminan, kompor elpiji itu aman. Kalau tidak aman, ya lebih baik paket itu ditarik, terutama tabung elpiji 3 kilogram yang diberitakan banyak meledak,” ujar Buchori di kantornya, Kamis 22 Juli 2010. Dia menilai Pertamina kurang sosialisasi dan simulasi dalam penggunaan kompor elpiji 3 kg.

Buchori menambahkan, kasus-kasus meledaknya tabung elpiji di sejumlah daerah semakin menimbulkan efek horor bagi masyarakat yang baru menerima paket konversi. ’

’Masyarakat ketakutan dan trauma, sehingga sebagian warga menjual kompor dan tabung yang diterimanya. Sebagian warga menyimpannya di rumah dan tak berani menyalakannya,” ujar Buchori.

Dia pun mendesak pemerintah pusat jangan menunda-nunda lagi untuk membenahi kekurangan program tersebut. ’’Jaminan keamanan itu harus benar-benar diwujudkan,” ujar walikota yang mengaku bersyukur karena belum ada warganya penerima paket konversi yang menjadi korban ledakan elpiji.

Dihubungi terpisah, Win Hendrarso mengatakan, ’’Pertamina sebagai penanggung jawab harus melakukan operasi besar melibatkan berbagai pihak, seperti Pemda, YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), polisi, dan pihak terkait.’’

Menurut Win, berdasarkan survei tim Pemkab Sidoarjo, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Terutama banyaknya tabung gas elpiji 3 kg yang rusak dan bocor tapi masih beredar. 

Namun, menurut Win, ’’Untuk mengarahkan kepada penarikan tabung gas elpiji, tidak mudah. Perlu ada pembahasan secara nasional, mengingat kebijakan konversi ini adalah kebijakan pemerintah pusat.’’

Bupati Madiun Menunggu

Bupati Madiun H Muhtarom SSos memilih mengikuti perkembangan program elpiji tabung 3 kg. Alasannya, itu merupakan program alternatif pemerintah terkait menipisnya persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM), sementara belum ditemukan alternatif lain pengganti elpiji.

’’Tapi, kita tingkatkan kewaspadaan masyarakat, distributor, maupun pabriknya,” kata Muhtarom di sela-sela membuka pameran pusaka dan lukisan dalam rangka Hari Jadi ke-442 Kab. Madiun di pendapa Muda Graha dan gedung Serba Guna Pemkab Madiun, Rabu 21 Juli malam.

Menurut Muhtarom, penyebab terjadinya kebakaran dan ledakan elpiji paling banyak akibat kerusakan tabung, regulator, dan selang yang bocor. Distributor dan agen sering memperlakukan tabung seenaknya dengan cara melempar pada saat memindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

’’Ledakan tabung gas paling sering terjadi pada tabung 3 kg, bukan yang 13 kg. Karena beratnya hanya 3 kg, maka tabung itu sering dilempar-lempar pada saat mendistribusikan, sehingga sering terjadi benturan dan mengakibatkan kerusakan,” kata Muhtarom

Kerusakan sambungan (las) pada tabung elpiji menyebabkan bocor hingga bisa menimbulkan kebakaran ketika kompor dinyalakan. Kebakaran bisa juga terjadi akibat kualitas regulator dan selang penyalur gas dari tabung ke kompor. ’’Untuk mengantisipasi agar tak terjadi kebakaran (gas elpiji), saya minta pabrik tabung, pabrik selang maupun regulator memproduksi barang yang berkualitas SNI (Standar Nasional Indonesia, Red),” cetusnya.

Meskipun di Kabupaten Madiun belum pernah dilaporkan terjadi ledakan tabung elpiji, Muhtarom, minta agar semua pihak terus meningkatkan kewaspadaan.

Bupati Bangkalan Prihatin

Sementara itu, Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin SPd mengatakan sangat prihatin atas permasalahan tabung elpiji 3 kg yang meledak di beberapa daerah hingga menimbulkan korban jiwa dan harta. "Tabung elpiji itu kan ada yang membuat. Mungkin pengadaan tabung itu dari pihak ketiga, jadi pihak ketiga yang membuat perangkat tabung elpiji itu yang harus bertanggungjawab. Jangan pemerintah yang disalahkan,” katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik Mokh Najikh berpendapat musibah akibat tabung elpiji dipicu beberapa faktor. Antara lain persaingan bisnis yang nakal, kepentingan politik yang ingin menjatuhkan pemerintah, human error, atau usia tabung elpiji. Artinya, ada beberapa faktor diduga karena ada unsur kesengajaan.

’’Ada juga kemungkinan beberapa pihak yang tidak menyukai pemerintahaan era sekarang. Karena itu, mereka berusaha menjatuhkan dengan berbagai cara, salah satunya melalui tabung elpiji. Rakyat tidak akan percaya lagi dan enggan menjalankan program-program yang dicanangkan pemerintah, jika demikian pemerintahan akan gagal,” kata Najikh.

Konversi minyak tanah (mitan) ke gas elpiji ini adalah program pemerintah pusat, tambah dia. Karena itu, pihak yang ada di lapangan hanya menjalankan. Terkait permintaan masyarakat kembali ke mitan, pihaknya, hanya menunggu instruksi pemerintah pusat.

"Jika melihat kondisi di lapangan, menggunakan minyak tanah memang lebih aman, tapi itu akan menggunakan uang negara lebih besar jika masyarakat ingin kembali ke minyak tanah, bahan bakunya saja impor,” kata Najikh. ’’Tapi kami akan menjalankan instruksi dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gresik Sentot Supriyohadi membenarkan ada kemungkinan sebagian dari masyarakat Gresik beralih ke mitan dengan alasan keamanan. ’’Tapi untuk sementara belum ada laporan yang masuk ke kami, permintaan mitan pun masih normal, tapi kemungkinan masyarakat untuk lebih memilih mitan saat ini pasti ada,” ujarnya.

Lebih lanjut Sentot menjelaskan, saat konversi mitan ke gas di Kabupaten Gresik hampir tuntas. ’’Dari 18 kecamatan, hanya di Pulau Bawean (Kecamatan Sangkapura dan Tambak) yang sepenuhnya belum rampung,” kata Sentot.

Laporan Hari Istiawan, Budi Prasetyo, Ikhsan Mahmudi, Siswowidodo, Kasiono, Asepta Yoga

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos
Ilustrasi memasak.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Tradisi hantaran di Indonesia merupakan kebiasaan bertukar hadiah makanan atau barang lainnya sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, kasih sayang, dan penghargaan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024