VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Polhukam Djoko Suyanto meyakini ada kongkalikong dalam kasus joki napi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bojonegoro, Jawa Timur. Akan ditelusuri apakah ada oknum petugas yang terlibat.
"Itu juga sedang dicari di mana kesalahannya, yang jelas pasti ada kongkalikong. Tidak mungkin tiba-tiba berubah di jalan begitu saja," kata Djoko Suyanto di Istana Presiden, Jakarta, Selasa 4 januari 2011.
Menurut Djoko, saat ini sedang diusut apakah ada bukti kuat keterlibatan oknum jaksa sebagai eksekutor Kasiem (55), wanita terpidana kasus pupuk bersubsidi yang dibui 3 bulan 15 hari. Sampai akhirnya malah yang di dalam jeruji besi adalah Karni (50), seorang ibu rumah tangga yang mendapat imbalan Rp10 juta.
"Itu sedang dicari juga apakah ada oknum kejaksaannya, oknum pengadilannya, oknum LP (Lembaga Pemasyarakatan)-nya," kata Djoko yang juga Ketua Komisi Kepolisian Nasional.
Djoko melanjutkan, informasi-informasi yang dikumpulkan dalam kasus 'joki napi' ini sangat bagus untuk tambahan data pengusutan. Maka itu, Djoko juga meminta semua pihak untuk bersabar sampai kasus ini terungkap.
"Mari kita sama-sama perbaiki sistem peradilan kita. Sistem peradilan itu banyak yang terikat. Ada kejaksaan, kepolisian, pengadilan, kemudian pengacara, pengusaha, MK, MA," tegas Djoko.
Jadi, kata dia, memang banyak institusi yang terkait dalam sistem peradilan. "Kerjanya memang berat. Tapi harus dikerjakan," ujar mantan Panglima TNI ini. (umi)
Berkat Orang Kaya Indonesia, Como Merangkak dari Serie D hingga Promosi ke Serie A
Setelah menanti selama 21 tahun, Como 1907 berhasil promosi ke Serie A. Como mendapatkan tiket promosi langsung ke Serie A musim depan usai finis di posisi kedua Serie B.
