- grewnews
VIVAnews - Sumarni, mantan sekretaris pribadi Nunun Nurbaeti mengatakan Nunun menderita vertigo dan sering jatuh pingsan. Tapi hal ini dibantah pengacara.
"Tidak begitu (Nunun sakit vertigo). Klien saya mengalami amnesia, drimensia, alzheimer," tegas pengacara Nunun, Ina Rachman saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 27 Mei 2011. Sumarni menjelaskan penyakit Nunun saat bersaksi di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi.
Saat ditanya detail penyakit ini, Ina mengaku tidak tahu dan menyerahkan penjelasannya kepada dokter yang selama ini merawat Nunun. Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Nunun sebagai tersangka dalam kasus aliran dana cek pelawat usai pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.
Namun, KPK tidak pernah bisa memeriksa yang bersangkutan saat kasus ini naik ke penyidikan. KPK hanya memeriksa Nunun saat kasus ini masih di tahap awal penyelidikan. Alasannya, Nunun berada di Singapura untuk menjalani perawatan atas sakit yang dia derita, lupa ingatan berat.
KPK berencana memeriksa kesehatan Nunun dengan dokter KPK sebagai second opinion. Namun, hal ini belum berhasil dilakukan mengingat keberadaan Nunun yang masih misterius.
Ina menilai KPK memperlakukan kliennya seperti tersangka teroris. "Saya kecewa, KPK tidak adil karena memperlakukan klien saya seperti teroris."
Sebagai kuasa hukum Nunun, imbuhnya, "Saya siap menghadap KPK." (umi)
Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
Tradisi hantaran di Indonesia merupakan kebiasaan bertukar hadiah makanan atau barang lainnya sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, kasih sayang, dan penghargaan.
