Partai Politik Gemar Mengklaim

VIVAnews – Pengamat politik, Arbi Sanit, mengatakan klaim yang dilakukan partai terhadap program pembangunan pemerintah bersifat asumsi.

Terpopuler: Menguak Manfaat Ajaib Buah Manggis hingga 5 Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

“Misalnya, meski harga BBM diturunkan, tapi kenyataannya ongkos transportasi dan harga sembako tidak ikut turun,” kata Arbi dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Penurunan Harga BBM: Politik Lipstik?" di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat 16 Januari 2009.

Dengan demikian, kata dia, kebijakan penurunan harga BBM itu tidak dirasakan secara merata oleh rakyat.

Terpopuler: Teuku Ryan Tulis Pesan Haru Buat Anak dan Respons Ammar Zoni, Irish Bella Dijodohkan

Menurut Arbi menjelang pemilihan umum 2009, politik makin tidak riil.  Arbi menyebutnya sebagai politik maya atau khayalan.

“Seperti permainan saham di New York.  Kalau saham jatuh, yang rugi bukan mereka yang senang mengklaim, melainkan negara dan rakyat di dalamnya,” kata dia.

Diwawancarai Media Malaysia, Atta Halilintar Dipuji Warganet Lantaran Bisa Berbahasa Melayu

Arbi mengatakan partai politik di Indonesia tidak berhak mengklaim pembangunan, karena jumlah partai yang ikut kabinet banyak.

“Tidak ada partai mayoritas sehingga siapa pihak yang menjadi pengendali pun tidak jelas,” kata

Adanya partai yang mengklaim program pemerintah sebagai kesuksesannya, kata Arbi, dasar yang digunakan tidak kuat. Karena tidak ada korelasi dengan partai bersangkutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya