- smh
VIVAnews - Sejak beberapa aktris Hollywood mengakui menjalankan diet makanan bayi untuk memperoleh tubuh langsing, diet ini langsung tenar di kalangan wanita. Jennifer Aniston dan Reese Whitherspoon adalah dua selebritas Hollywood yang mengonsumsi makanan bayi.
Tapi benarkah makanan bayi yang memiliki tekstur lebih lembut dan rasa lebih hambar dapat mencipta tubuh ideal?
Seperti dikutip dari laman Times of India, diet makanan bayi memang
menjanjikan penurunan berat badan lebih cepat. Tetapi, ada beberapa hal yang patut Anda ketahui sebelum mencoba diet ini.
Jenis makanan bayi yang dapat dikonsumsi
Untuk pemula, semua jenis makanan bayi dapat dikonsumsi. Tidak ada pedoman khusus mengenai jumlah atau jenis makanan yang bisa Anda konsumsi. Anda bisa makan makanan bayi saat makan malam, sebagai camilan, bahkan bisa dikonsumsi sepanjang hari.
Pada dasarnya, diet makanan bayi merupakan cara mengubah pola makan dengan mengganti makanan berkalori tinggi dengan makanan bayi.
Hal positif lainnya, makanan bayi mengandung bahan pengawet dan zat aditif yang sangat rendah.
Kelebihan dan kekurangan
Diet makanan bayi sesungguhnya memaksa Anda mengonsumsi camilan tanpa rasa dan lebih lembut. Kebanyakan berupa bubur yang disajikan dalam jumlah sesuai porsi dalam kemasan.
Secara teori, makan makanan bayi menjadi strategi penurunan berat badan yang lebih cepat. Karena, Anda tetap dapat ngemil dan mengonsumsi sejumlah kalori namun jumlah asupannya dibatasi.
Namun, perlu diingat, makanan bayi penuh nutrisi penting untuk pertumbuhan bayi, tapi tidak dirancang untuk orang dewasa.
Selain itu, diet ini tidak menginstruksikan berolahraga. Padahal, makanan bayi tetap mengandung kalori. Jika Anda menerapkan diet makanan bayi tanpa berolahraga secara teratur, maka belum tentu tujuan yang Anda inginkan tercapai.
Banyak pakar diet mengatakan diet bayi tak memberi manfaat apapun karena dapat menyebabkan makan berlebihan tanpa ada patokan jumlah asupan. Makan buah dan sayuran seperti apel, wortel atau buah musiman sebagai camilan akan jauh lebih menguntungkan daripada mengonsumsi makanan bayi secara berlebihan.
Hal lainnya, makanan bayi termasuk makanan olahan sehingga mungkin kurang serat, kalsium dan vitamin. Makanan bayi yang hambar dan tidak membutuhkan usaha keras untuk mengunyah. Sehingga membuat Anda mudah merasa lapar meski mengonsumsi dalam jumlah banyak. Makanan bayi juga memiliki harga yang cukup mahal.
Para ahli sependapat, secara keseluruhan diet makanan bayi tampaknya tidak untuk dianjurkan sebagai makanan sehat untuk menurunkan berat badan dalam waktu lama.
Agar tetap sehat dan langsing, lebih baik melakukan diet sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi secara seimbang. Olahraga rutin akan memperbaiki kualitas diet sekaligus menjaga kesehatan Anda.
Selamat berdiet! (eh)