Longsor di Lombok

Masyarakat Diminta Waspada Saat Hujan

VIVAnews - Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tengara Barat pada 9 sampai 10 Januari 2009.

Bencana itu mengakibatkan 30 rumah penduduk rusak, jembatan dan pipa air bersih di Dusun Todo, Desa Bentek rusak. Sejumlah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dilaporkan rusak yakni Sedau I, Sedau II, Selelanaik, dan Lantan, dengan total kerugian lebih dari Rp. 3 miliar.

Widodo Cahyono Putro Ungkap Kunci Selamatkan Arema FC dari Degradasi

Diperkirakan listrik untuk  1.150 kepala keluarga akan terus padam sampai pembangkit listrik tersebut dioperasikan lagi.

Menurut data yang dilansir laman Departemen Energi dan Sumber Daya Alam, Senin 19 Januari 2009, pukul 18.40 WIB, longsor dan banjir terjadi dipicu tingginya curah hujan pada 9-10 Januari 2009.

Hujan menyebabkan bobot massa tanah bertambah. Sehingga, terjadi gerakan tanah pada lereng bagian atas yang lemah yang berbatasan dengan batuan keras pada bagian bawah.

Tak hanya itu, material longsor diduga membendung aliran sungai, yang akhirnya jebol karena tak sanggup menahan kuatnya aliran air.  Volume air yang besar kemudian mengalir di sepanjang aliran dengan menggerus kiri, kanan, dan dasar sungai sehingga menyebabkan banjir bandang yang melanda pemukiman di lereng bagian bawah.

Pemerintah mengimbau masyarakat di sepanjang muara sungai, waspada. Terutama saat turun hujan. Masyarakat juga diminta segera mengungsi apabila curah hujan cukup tinggi dan berlangsung lama.

Masyarakat dilarang menebang pohon, terutama bagian tengah dan atas lereng. Apalagi mengubah hutan menjadi ladang, kebun, dan permukiman.

Dua Pelaku Penganiayaan Berat terhadap Bripda Oktavianus Masih Buron

Untuk jangka panjang, harus dilakukan reboisasi lahan kritis, terutama lereng bagian rengah dan atas dengan tanaman berakar dalam. Perbaikan arus sungai melalui pembuatan tanggul dan tembok penahan juga tak boleh diabaikan.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi menyatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara dan beberapa wilayah lainnya dipicu oleh pembalakan liar.

"Kami lihat mobil truk pengangkut kayu besar-besar dibawa dari arah Nenggala, Lombok Utara. Saat itu juga langsung ditahan polisi, ini mengancam kelestarian lingkungan," kata dia, Senin 12 Januari 2009.

Brigadir Ridhal Ali Diduga Setor ke Kapolres, Madinah Diterjang Banjir Bandang
Demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta menuntut kenaikan UMP 2024

Serikat Pekerja Sebut Banyak Dosen Digaji di Bawah UMR 

Serikat Pekerja Kampus (SPK) mengungkapkan, berdasarkan hasil risetnya masih banyak dosen dan tenaga pendidikan (tendik) yang dibayar dibawah Upah Minimum Regional (UMR).

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024