Larangan Operasi bagi Perokok dan Obesitas

Ilustrasi obesitas
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Tiada yang lebih baik selain menjaga kesehatan tubuh dengan menjalankan gaya hidup sehat. Bukan sekedar berbahaya untuk kesehatan, para pecandu rokok dan penderita obesitas bakal mendapat banyak kesulitan jika mengalami masalah kesehatan.

WhatsApp Introduces New Design on Android and iPhone

Di Inggris, kebanyakan dokter akan cenderung menolak pecandu rokok maupun orang kegemukan yang hendak melakukan operasi. Bahkan para dokter dari Hertfordshire memutuskan membatasi akses operasi bagi dua golongan orang yang tidak peduli dengan kesehatan mereka.

Seperti dikutip laman Genius Beauty, alasan utama para dokter menolak operasi perokok maupun pengidap adalah risiko yang lebih tinggi. Orang gemuk dan perokok seringkali memiliki komplikasi setelah operasi.

“Pasien-pasien ini juga cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit dan lebih rentan terhadap infeksi pascaoperasi,” kata Kepala Klinis North-East Hertfordshire Tony Kostick.

Ria Ricis Minta Pendapat Mau Operasi Kantung Mata, Netizen: Bingung Sama Adeknya Ustazah

Penolakan maupun pembatasan para dokter untuk mengoperasi para perokok dan penderita obesitas dianggap diskriminasi dan menjadi kontroversi.

Meski menimbulkan banyak perdebatan, para dokter tetap menyarankan agar setiap orang menyingkirkan segala kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi banyak makanan sampah yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kelebihan berat badan.

5 Motor Baru Harley-Davidson Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp800 Jutaan

Tak hanya itu, para dokter juga percaya bahwa , “Jika pasien obesitas kehilangan berat badan, dia bahkan tidak perlu operasi", kata Tony Kostick. (eh)

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga

Kenyataan Pahit Sepakbola Indonesia Bikin Pejabat PSSI Sakit Perut

Anggota Komite Eksekutif (Exco PSSI) Arya Sinulingga mengaku terkejut dengan realita yang ada di sepakbola Indonesia. Dia menyebut minimnya kompetisi usia muda di daerah.

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2024