Umar Juoro:

Pemulihan Eropa Dibayangi Ketidakpastian

Umar Juoro, Ekonom CIDES
Sumber :
  • bii.co.id

VIVAnews - Ketidakpastian kondisi ekonomi di Yunani memicu kekhawatiran sejumlah investor di pasar keuangan. Investor khawatir karena potensi gagal bayar surat utang pemerintah Yunani dapat berdampak pada bank-bank dan korporasi di kawasan Eropa.

"Ini karena pemegang surat utang pemerintah Yunani diduga adalah bank-bank di Prancis dan Jerman," kata pengamat Center for Information and Development Studies (CIDES), Umar Juoro, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 16 September 2011.

Umar menjelaskan, sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah Yunani untuk mencegah gagal bayar surat utang dinilai tidak berpengaruh besar bagi upaya pemulihan ekonomi di Eropa. Langkah restrukturisasi utang dan penghematan juga dinilai tidak efektif.

Apalagi, dia melanjutkan, Yunani tidak cukup kuat di bidang manufaktur dan sumber daya alam. "Mereka mungkin hanya mengandalkan bidang jasa di industri pariwisata," ujarnya.

Upaya pemulihan yang tidak menentu itu, Umar menjelaskan, bisa berakibat efek berantai yang berimbas ke perusahaan-perusahaan yang awalnya sehat.  "Bagi Indonesia dan negara Asia lainnya seperti Korea, semestinya tidak terpengaruh," tuturnya.

Namun, karena pengaruh konektivitas pasar, menurut dia, segala kemungkinan bisa terjadi. Apalagi, munculnya interpretasi yang berbeda di kalangan pelaku ekonomi terhadap dampaknya terhadap perbankan di Eropa, seperti Prancis, justru membuat ketidakpastian semakin besar. "Ini yang membuat pasar keuangan terguncang," ujarnya.

Dia menambahkan, ketidakpastian itu yang membuat pemulihan ekonomi di Yunani tidak mudah. Meski beberapa negara di Eropa seperti Italia dan Spanyol juga menghadapi krisis utang, kondisi perekonomian kedua negara itu berbeda dengan Yunani. "Italia manufakturnya lebih kuat," ujarnya.

Kelakar Hakim Arief saat Terima Berkas Golkar: Tebal Sekali, Bisa untuk Bantal Tidur Ini

Sebelumnya, miliarder George Soros mengingatkan risiko krisis utang Eropa dapat memicu depresi ekonomi lainnya. Namun, hal itu bisa dihindari jika pemimpin zona Euro melakukan serangkaian kebijakan radikal termasuk pengumpulan dana bersama.

Soros dalam artikelnya di Reuters menulis, pembuat kebijakan harus mempersiapkan segala kemungkinan untuk krisis di Yunani, Portugal, dan Irlandia yang harus mengalami kegagalan ekonomi.

"Meski bencana dapat dihindari, satu hal pasti, tekanan untuk mengurangi defisit akan mendorong zona Euro ke resesi berkepanjangan. Ini akan memiliki konsekuensi politik yang tak terhitung," ujar dia.

Pembuat kebijakan dan ekonom pasar, banyak meyakini masalah keuangan itu terjadi sebelum krisis Yunani --sebelum kemudian ekonomi terus jatuh--, setelah Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) mengucurkan dana talangan (bailout).

Sementara itu, Italia dan Spanyol berada di bawah tekanan pasar obligasi dan utang bank, serta pertumbuhan yang lemah. Dana penyelamatan Eropa untuk kedua negara itu terlalu besar, setelah suntikan serupa ke Yunani, Portugal, dan Irlandia. (art)

Ilustrasi hacker.

Polisi Bongkar Jaringan Hacker Luar Negeri

Polisi berhasil membongkar aksi jaringan peretas atau hacker luar negeri yang sudah mencuri data pribadi warga selama dua tahun.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024