PDIP Klarifikasi 'Keroyok Yudhoyono'

VIVAnews - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, mengklarifikasi lontaran Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo soal strategi mengeroyok Susilo Bambang Yudhoyono. "Terminologinya tidak seperti itu," kata Effendi dalam diskusi "Menghitung Ulang Peluang Capres Non-Incumbent" di gedung parlemen.

"Memang ada beberapa tokoh yang merasa ditinggalkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono sekitar tahun 2005, sehingga tokoh-tokoh ini membangun kekuatan sendiri, misalnya dengan mendirikan partai politik.  Akhirnya, mungkin saja mereka bermuara ke kubu Mega.  Tapi tidak ada upaya PDIP untuk merajut tokoh-tokoh tersebut menjadi satu untuk mengeroyok Yudhoyono," kata Effendi dalam diskusi yang berlangsung, Jumat, 30 Januari 2009.

Ketua Fraksi Demokrat, Sjarief Hasan, menyela pendapat Effendi itu. "Saya tidak tahu kenapa ada terminologi ditinggalkan. Kalau ketinggalan, baru mungkin," kata Sjarief masih dalam diskusi yang sama. Sjarief menyalahkan, mengapa mereka (yang ketinggalan itu) tidak melakukan akselerasi yang cepat dengan pemerintah.

"Tapi sebaiknya semua polemik ini kita tinggalkan saja, karena tidak mendidik.  Apalagi baru-baru ini muncul istilah kurang mendidik seperti "yoyo" dan sebagainya," kata suami presenter Inggrid Kansil itu.

"Harapan saya sekarang adalah, agar kita bersama-sama membangun bangsa ini ke depannya supaya menjadi bangsa yang besar," kata Sjarief.

Usai Cerai dari Ria Ricis, Teuku Ryan Harus Nafkahi Moana Rp10 Juta per Bulan
Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka

Gibran Akui Telah Siapkan Rencana Gabung Parpol Lain Setelah Hengkang dari PDIP

Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah menyiapkan rencana berlabuh ke partai politik (parpol) lain setelah hengkang dari PDIP namun dia enggan membeberkan.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024