VIVAnews - Lembaga Penjamin Simpanan belum menerima permintaan minat secara resmi dari Yawadwipa Companies terkait pembelian PT Bank Mutiara Tbk. Yawadwipa adalah perusahaan yang berminat membeli Bank Mutiara --sebelumnya bernama Bank Century.
Kepala Eksekutif LPS, Firdaus Djaelani, mengatakan, jika Yawadwipa berminat membeli Bank Mutiara, LPS akan menunggu hingga April 2012 dalam periode penjualan tahap kedua. LPS sendiri kembali membuka penjualan Bank Mutiara mulai 1 Februari hingga April 2012.
"Setelah saya cek ke Danareksa, Yawadwipa pernah menghubungi Danareksa menanyakan prosedur penjualan. Setelah itu tidak ada kontak lagi. Kalau berminat dan mereka belum mendaftar, kami tunggu hingga April," ujar Firdaus saat dihubungi VIVAnews, Selasa 7 Februari 2012.
Yawadwipa mengumumkan minatnya ingin membeli saham Bank Mutiara senilai US$750 juta atau sekitar Rp6,73 triliun. Perusahaan asal Singapura itu juga ingin mencontoh akuisisi PT Bank Central Asia Tbk melalui konsorsium Farallon Capital dan mitra lokal, Djarum Group, pada 2001.
Firdaus mengatakan, sesuai aturan, Bank Mutiara memang dijual senilai pemberian penyertaan modal sementara sebesar Rp6,7 triliun. Namun, jika terdapat investor lain yang berminat membeli Bank Mutiara, pemenang akan ditentukan dalam proses tender.
Ketika diminta memberikan penilaian terhadap perusahaan tersebut, Firdaus mengatakan,"Terima kasih karena telah berminat. Namun, saya belum bisa memberikan penilaian karena belum pernah bertemu." (art)
Pujian Keluarga Rizky Febian untuk Mahalini Raharja
Sempat tuai pro dan kontra atas hubungan mereka semasa pacaran dahulu, kini Rizky Febian membuktikan bahwa ia sudah berhasil membuat Mahalini menjadi mualaf.
