Tembakan Meriam, Tanda Sahur-Berbuka di Mesir

meriam penanda sahur dan berbuka di Mesir
Sumber :
  • Ahram

VIVAnews - Saat bulan Ramadan di Mesir, orang asing mungkin akan kaget mendengar dentuman meriam setiap dini hari dan sore hari. Meriam ini ternyata adalah penanda waktu sahur dan berbuka di negara tersebut. Jika dirunut, tradisi ini telah bertahan sejak abad ke 14.

Menurut situs Ahram, tradisi ini bermula sejak tahun 1460 pada masa kepemimpinan Sultan Al-Zaher Seif Al-Din Zenki Khashqodom. Dikisahkan, kala itu dia menerima sebuah meriam dari kenalannya seorang Jerman.

Dia kemudian menguji daya tembaknya, tepat saat matahari terbenam dan dikumandangkannya adzan magrib. Kala itu, uji tembak dilakukan saat bulan Ramadan. Warga meyakini bahwa ini adalah cara Sultan memberitahu mereka bahwa waktu berbuka telah tiba.

Menyadari pentingnya tembakan meriam bagi popularitas Sultan, pada cendekiawan dan menteri-menteri lantas mendatanginya. Mereka ingin memintanya untuk meneruskan tembakan meriam pada bulan Ramadan. Namun, Sultan tidak ada di rumah saat itu. Tetamu disambut oleh istrinya, Haja Fatimah.

Oleh Fatimah, pesan para tamu disampaikan kepada suaminya. Sejak itulah, konon, tradisi ini bermula. Meriam penanda sahur dan berbuka ini kemudian dinamakan Haja Fatimah.

Awalnya meriam ditembakkan lengkap dengan pelurunya dari atas benteng kota Kairo. Namun, pada tahun 1859, kota mulai dipenuhi dengan warga, sehingga tembakan hanya menggunakan peluru kosong.

Bawa-bawa Kualitas Pemain Sendiri, Shin Tae-yong Bongkar Penyebab Timnas Indonesia U-23 Dilibas Irak

Tradisi ini ternyata juga diadaptasi oleh Suriah pada awal abad ke-19. Lalu menjalar ke negara-negara Islam lainnya di Timur Tengah.

Vivo V30e.

Harga Banyu Biru Dibuka dari Rp4,7 Juta

HP Vivo V30e terdiri dari dua varian warna, yaitu Giri Merah dan Banyu Biru. Smartphone ini resmi meluncur di Indonesia sebagai pelengkap lini produk seri Vivo V30.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024