Gelombang 4 Meter Hantam Pantai Selatan Yogya

Gelombang tinggi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Gelombang pasang menerjang kawasan Pantai Selatan Yogyakarta dalam kurun waktu 2 hari terakhir ini. Akibatnya ratusan nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan terpaksa gagal melaut.

Tak hanya itu, gelombang pasang juga berdampak terjadinya abrasi yang semakin parah di pantai Kuwaru. Pohon-pohon cemara yang fungsinya sebagai perindang di pinggir pantai juga roboh akibat terjangan gelombang pasang yang tingginya lebih dari 4 meter.

Menurut salah satu nelayan, Gambos, luapan gelombang pasang tak hanya menerjang pohon cemara udang, namun juga puluhan warung semi permanen yang tak jauh dari bibir pantai.

Syahrini Dikabarkan Hamil Anak Pertama, Ini Kata Sahabat Reino Barack!

"Sudah dua hari kami tak melaut," kata Gambos, salah seorang nelayan di Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul, Rabu 27 Februari 2013. Di pantai itu, kata Gambos, ada puluhan nelayan yang menggantungkan hidup dari laut.

"Perahu yang dulunya ditambatkan di bibir pantai juga harus diamankan ke darat agar tidak terseret gelombang ke laut," terangnya

Meski ada gelombang laut, namun masih banyak juga wisatawan yang datang ke pantai, meski mereka melihat pantai dari jarak yang aman dan tak berani mendekat ke bibir pantai.

"Petugas SAR selalu mengimbau dan melarang bermain di bibir pantai apalagi mandi di laut."

Mugari, nelayan di Pantai Samas mengatakan, rumah yang paling dekat dengan pantai kini terancam roboh akibat abrasi di bawah pondasi rumah. "Kalau gelombang pasang ini berlangsung satu pekan saja pasti satu rumah akan roboh," katanya.

Puluhan nelayan di Pantai Samas kata Mugari juga tidak melaut dan hidup tanpa penghasilan.

"Untuk sementara para nelayan mengisi waktu dengan memperbaiki jaring yang sewaktu-waktu dapat digunakan kembali ketika gelombang bersahabat," ujarnya

Tri Jarwanto, nelayan lain di Pantai Samas mengatakan ketika gelombang pasang berlangsung seperti ini, nelayan berganti pekerjaan. Bagi mereka yang punya sawah, akan menggarap sawahnya. Sementara yang hanya menggantungkan hidupnya dari laut, pasti tak ada penghasilan.

"Beruntung para istri nelayan di Samas ini sudah diberi bekal ketrampilan dan modal dari pemerintah untuk mengolah ikan hasil tangkapan menjadi makanan yang awet seperti abon dari ikan laut," katanya singkat. (eh)

Tips Jemaah Haji saat Tinggalkan Hotel untuk Beribadah di Masjid Nabawi
Ria Ricis

Ditanya Cari Pasangan Lagi, Ria Ricis Ingin Perbaiki Diri

Ria Ricis merasa bahwa dia masih memiliki banyak hal yang harus diperbaiki sebelum bisa memikirkan untuk memiliki pasangan lagi.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024