90 Perusahaan Akan Relokasi Pabriknya ke Luar Jakarta

Sofjan Wanandi
Sumber :
  • VIVAnews/Mohamad Teguh
VIVAnews - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, mengatakan, akan ada 90 perusahaan yang memastikan untuk merelokasi pabriknya dari Jakarta dan sekitarnya ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Alasan Anwar Fuady Kepincut Wiwiet Tatung hingga Mantap Menikah di Usia 77

"Sudah ada 90 perusahaan yang confirm dan bilang ke saya akan pindah ke Jawa Tengah dan Jawa timur," kata Sofjan ketika ditemui di Jakarta, Senin 18 Maret 2013.
Starlink 'Main' di Daerah 3T Saja, Jangan Perkotaan

Akibat utama dari relokasi ini, menurut Sofjan, adalah permasalahan upah minimum provinsi yang naik hingga 40 persen di DKI Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu, upah di Jatim dan Jateng masih sekitar Rp1 juta.
Timnas Indonesia U-23 Kalah, Jerome Polin Jadi Sasaran Netizen

Menurut Sofjan, para pengusaha ini mencari lokasi untuk pabrik dengan upah yang lebih murah.

Sebab, dia menambahkan, perusahaan yang merelokasi pabriknya kebanyakan bergerak pada sektor manufaktur dan garmen yang merupakan sektor padat modal.

Sofjan mengungkapkan, para pengusaha ini akan menyelesaikan proses relokasi dalam waktu sembilan bulan. Mereka membutuhkan waktu untuk melakukan pelatihan kepada karyawannya dan menyiapkan pesangon bagi karyawan yang ada di Jakarta.

"Pengusahanya masih mengurus training karyawan, mencari tenaga kerja, mengurus pesangon, dan mencari tanah untuk lokasi pabrik," ujarnya.

Para pengusaha, menurut dia, lebih memilih untuk melakukan pemecatan secara diam-diam dan bertahap. Namun, ia memastikan, dalam tahun ini, 90 perusahaan yang di setiap perusahaannya memiliki 2.000 karyawan itu akan hengkang.

Selain itu, Sofjan mengungkapkan, akan ada sekitar 4-5 pabrik dari luar negeri di bidang garmen dan tekstil yang akan merelokasi ke negara tetangga seperti Bangladesh, Vietnam, dan Korea. Ada juga salah satu perusahaan elektronik yang bakal hengkang ke Malaysia.

"Intinya, tahun ini akan ada relokasi yang pasti, mereka tidak akan tahan lebih lama di Jakarta," katanya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya