Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, Selasa 11 Juni 2013, menilai bahwa pelemahan rupiah ini akan lebih menguntungkan industri hulu migas.
Menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah ditutup pada level Rp9.821 per dolar Amerika Serikat. Rupiah sempat menembus level Rp10.000 pada transaksi kemarin.
"Justru itu bagus. Itu bisa meningkatkan penerimaan negara," ujar Rudi usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta.
Rudi menjelaskan, industri hulu migas tidak terpengaruh dengan penurunan nilai tukar rupiah ini. Sebab
, cost recovery
atau biaya operasional yang digantikan oleh negara dibayarkan dengan dolar, bukan dengan rupiah.
Dia justru menyayangkan sektor hilir yang terkena imbasnya, akibat pelemahan rupiah tersebut. Rudi merasa beban negara akan semakin besar dalam importasi minyak.
"Nah, yang kena imbasnya itu kan hilir. Mereka kan mengimpor minyak. Pembayaran impor minyak dengan dolar. Dengan adanya pelemahan rupiah, negara bisa rugi, karena jumlah dolar yang dikeluarkan untuk impor minyak besar," kata Rudi.
Aset Kripto Jadi Salah Satu Strategi Pengembangan Ekonomi Digital RI, Ini Penjelasannya
Bappebti mengatakan keberadaan teknologi blockchain yang merupakan bagian aset kripto yang ubah infrastruktur industri secara global, terutama di tengah gejolak ekonomi.
VIVA.co.id
4 Mei 2024
Baca Juga :