Menkeu: Pelemahan Rupiah Tak Perlu Dikhawatirkan

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Gunakan Kapal Kayu, 51 Orang Etnis Rohingya Berlabuh di Kabupaten Langkat
- Pemerintah memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar ASbakal menguat setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan. Namun hingga saat ini bukannya menguat, rupiah malah bertengger di angka Rp10.000 per dolar AS. Angka tersebut di atas apa yang di asumsikan dalam APBN-P 2013 sebesar Rp 9.600 per dolar AS.

Jauh dari Sorotan! Intip Keanggunan 3 Putri Cantik Eminem yang Sudah Dewasa

Menteri Keuangan, M Chatib Basri di kantornya, Jakarta, Selasa 16 Juli 2013 mengakui hal tersebut. Meskipun, neraca perdagangan membaik karena impor migas menurun, situasi ekonomi global akibat kebijakan AS mempengaruhi nilai tukar beberapa negara di dunia.
Rival Pilpres, PAN Tak Akan Usung Anies di Pilgub Jakarta 2024


"Problemnya, neraca modal karena
quantitative easing
  yang dilakukan  Ben Bernanke dipercepat, maka modal semuanya mengalir. Jadi itu sebabnya, bukan dari ekspor tapi  itu, ini terjadi di semua negara," ujarnya.


Pemerintah menurutnya melihat pelemahan ini, masih dalam batas yang wajar karena diikuti dengan pelemahan mata uang negara-negara lain di kawasan. "Selama rupiah itu melemah sejalan dengan mata uang lain, tidak perlu khawatir, karena
in real time
sama," katanya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya