Raksasa Tambang Prancis Investasi US$5,5 Miliar di Halmahera

Kegiatan di dalam smelter. (Ilustrasi)
Sumber :
  • Guardian
VIVAnews -
Mengenal Tantrum Manipulatif dan Tantrum Frustasi pada Anak, Para Orang Tua Harus Tahu
Perusahaan pertambangan Prancis, Eramet, melalui anak perusahaanya Weda Bay Nickel akan segera melakukan investasi di Indonesia dengan membangun smelter bernilai miliaran dolar AS.

Kelana Wastra Fashion Fest 2024: Perpaduan Tradisional, Modern, dan Ramah Lingkungan

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2013. Menurut Wacik, investasi pabrik pemurnian nikel dan pengolahan (smelter) akan dilakukan di Halmahera. "Total investasi membangun smelter mencapai US$ 5,5 miliar," katanya.
Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara


Wacik mengungkapkan, nilai investasi Eramet sangat besar dampaknya bagi Indonesia timur. Potensi kerjasama dengan perusahaan Prancis ini bisa memajukan perekonomian dalam negeri. Terutama membuka lapangan kerja baru di Indonesia bagian timur.


Senada dengan Wacik, Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius menjelaskan proyek ini bisa menyerap lebih dari 3.500 pekerja dan secara siginifikan Eramet memberikan kontribusi bagi tumbuhnya lapangan pekerjaan masyarakat lokal selama perusahaan beroperasi.


"Nantinya 70 persen tenaga kerja akan berasal dari Halmahera dan wilayah timur Indonesia," katanya.


Laurent memaparkan, investasi tahap pertama akan berkisar US$3,5 miliar. Investasi ini untuk pembangunan smelter dengan kapasitas 3.500 ton Ni-ligam per tahun yang akan menerapkan teknologi hidrometalurgi pada pembangunan smelter. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya