Meraup Untung dari Murahnya Rupiah

Gerabah tempel khas Yogyakarta.
Sumber :
VIVAnews
- Tak semua menderita saat rupiah anjlok drastis ke level belasan ribu per dolar Amerika. Ada segelintir pengusaha kecil menengah yang beruntung dari karut marutnya ekonomi ini.


Tak seperti para perajin tempe yang mengeluh naiknya harga kedelai yang masih impor, para perajin gerabah di Yogyakarta justru hingar bingar. Bagaimana tidak, barang yang tadinya dijual 1 dolar hanya bisa mendapat Rp9.000 kini bisa menjadi Rp11 ribu, bahkan lebih. Tentu saja ini keuntungan berlipat.


Lihat saja, para perajin gerabah di Kasongan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, makin semangat mengekspor barang. Mereka senang bukan main. "Ekspor kami jadi meningkat 10 persen," kata Purwanto, perajin gerabah di wilayah itu.


Purwanto mengatakan, bila biasanya sebulan cuma kirim barang satu kontainer, kali ini bisa dua. Barang-barang ini dikirim ke berbagai negara, tapi paling banyak ke Eropa. Kondisi seperti ini tak cuma di showroomnya, tapi tapi juga tempat kerajinan yang lain.


Namun, geliat ini belum bisa menyaingi ramainya ekspor lima tahun lalu. "Mungkin permintaan gerabah di Eropa dan Amerika masih lesu," katanya.

Pujian untuk Penampilan Ganas Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024

Kasongan, sentra kerajinan gerabah di Yogyakarta sudah terkenal sudah lama. Dengan dimotori 300an perajin, wilayah ini bisa menghasilkan ribuan keramik dengan berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Produknya antara lain guci, air mancur, dan kerajinan tangan lain. Tempat ini juga jadi tujuan wisata di Bantul.
Bung Towel Kasih 3 'Kisi-kisi' Supaya Timnas Indonesia Menang dari Uzbekistan

Coros Vertix 2S.

Coros Rilis Vertix 2S, Ini Spesifikasi dan Harganya

Brand jam tangan GPS yang kini sedang naik daun di kalangan atlet dan pencinta olahraga, Coros mengumumkan peluncuran smartwatch terbaru mereka yakni, Coros Vertix 2S.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024