Sumber :
VIVAnews
- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mempertanyakan harga kedelai yang melonjak akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab, depresiasi rupiah terhadap dolar AS kurang dari 20 persen.
Direktur Indef, Enny Sri Hartati, Selasa 10 September 2013, mengatakan, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya sebesar 11-12 persen. Kondisi ini diindikasikan bukan sebagai penyebab utama kenaikan harga kedelai.
Dia mengatakan, harga kedelai di Amerika turun dan Indonesia sedang mengalami depresiasi rupiah. Seharusnya, kondisi ini membuat harga kedelai menjadi seimbang.
"Tapi, harga kedelai kok jadi Rp10.000 per kilogram. Faktor utamanya kan bukan perubahan harga internasional," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai di Indonesia disebabkan oleh anomali cuaca dan depresiasi rupiah. "Ada anomali cuaca di Amerika Serikat. Jadi, pasokan dari luar menjadi terbatas," kata Gita.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tapi, harga kedelai kok jadi Rp10.000 per kilogram. Faktor utamanya kan bukan perubahan harga internasional," kata dia.