Sumber :
- Antara/ R Rekotomo
VIVAnews
- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, angkat bicara terkait tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terima US$500 ribu dari proyek e-KTP.
Usai menghadiri diskusi 'Sistem dan Fenomena Politik di Indonesia' di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 12 September 2013, Ganjar mengaku siap diperiksa oleh KPK jika Nazaruddin mempunyai bukti yang kuat atas tudingannya itu.
Menurutnya, proyek e-KTP ini sudah melalui pembahasan yang panjang di Dewan Perwakilan Rakyat. Seluruh anggaran untuk proyek itu bisa diperiksa lewat risalah rapat di Komisi II DPR. "Kalau memang ada info seperti itu, ada penggelembungan, nah penggelembungan itu dilaporkan ke KPK," saran mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Terpidana kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, mengungkap sumber dana untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bukan hanya diperoleh dari proyek Hambalang.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menyebutkan bahwa dana untuk Anas juga bersumber dari fee proyek e-KTP. Nazar mengklaim bahwa pimpinan Komisi II DPR dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi juga terlibat dalam kasus ini.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, proyek e-KTP ini sudah melalui pembahasan yang panjang di Dewan Perwakilan Rakyat. Seluruh anggaran untuk proyek itu bisa diperiksa lewat risalah rapat di Komisi II DPR. "Kalau memang ada info seperti itu, ada penggelembungan, nah penggelembungan itu dilaporkan ke KPK," saran mantan Wakil Ketua Komisi II DPR itu.