Akil Ditangkap, PDIP Cium Bau Anyir di Sengketa Pilkada Bali

Akil Mochtar Usai Diperiksa KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Betrand Peto Sulit Adaptasi dan Gak Pede saat Pertama ke Jakarta: Ketemu Artis Aku Dekil Banget
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tengah mengumpulkan bukti-bukti dugaan suap yang terjadi dalam keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada Bali. Menurut Ketua DPP Bidang Hukum PDIP, Trimedya Panjaitan, penangkapan Ketua MK Akil Mochtar menjadi momentum mengumpulkan bukti dan mengungkap dugaan permainan uang dalam putusan pilkada itu.

Jamaah Haji Wajib Tahu, Ini 22 Rute Bus Shalawat yang Antar ke Masjidil Haram

Trimedya mengatakan, partainya telah menemukan sejumlah kejanggalan atas putusan sengketa pilkada Bali itu. Misalnya, antara fakta hukum, pertimbangan dan putusan saling tidak berkaitan.
Pengusaha Es Krim Gelato Asal Belanda Kecewa Putusan PN Denpasar


Untuk itu, selain melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, PDIP juga berencana meminta masukan dari pakar hukum tata negara. "Kami mau tahu, bagaimana terobosan hukumnya, bukan hanya Bali, yang lain juga ada (putusan pilkada bermasalah)," kata dia, Rabu 9 Oktober 2013.

"Kami akan meminta membuat semacam eksaminasi atas hukuman dan ajak pakar hukum tata negara. Karena ini final dan mengikat, apakah bisa dibatalkan," kata dia.

Menurut Trimedya, indikasinya sudah cukup jelas bahwa ada keganjilan dalam putusan sengketa pilkada Bali. "Cuma tidak gampang mengungkap model KPK (ada dua alat bukti). Tapi indikasi-indikasinya cukup jelas. Dari putusan itu kami bisa mencium bau anyirnya itu," ujar dia. (sj)
Bacalon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mendaftarkan diri ke DPW PPP Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Siap Bertarung di Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Mendaftar ke PPP

Edy Rahmayadi bersama tim pemenangannya mendaftarkan diri sebagai Bacalon Gubernur Sumut 2024, ke Kantor DPW PPP Sumut, di Jalan Raden Saleh, Kota Medan, pada Kamis sore.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2024