BI: Rupiah dalam Ekuilibrium Baru, Pasar Tak Perlu Khawatir

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVAnews - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengungkapkan, stabilitas ekonomi yang ditandai oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan laju inflasi yang terkendali menjadi prioritas BI saat ini.

Mirza, Kamis 10 Oktober 2013, menjelaskan, stabilitas ekonomi menjadi penting karena nantinya akan berpengaruh bukan hanya pada sektor moneter dan fiskal, tetapi juga akan menghantam sektor riil sedang tumbuh saat ini.

"Kalau tidak stabil, bank akan susah hidupnya. Kalau itu terjadi, sektor riil pasti juga akan kena, dan berbagai hal lainnya," ujarnya.

Menurut Mirza, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini sudah dalam ekuilibrium baru, yang sesuai dengan fundamental ekonomi. Kondisi tersebut, dia menjelaskan, tidak perlu dikhawatirkan.

Harga Banyu Biru Dibuka dari Rp4,7 Juta
Selain itu, dia melanjutkan, pelemahan rupiah saat ini bagus untuk menekan impor yang masuk, sehingga neraca transaksi pembayaran yang defisit bisa ditekan. "Kalau kita coba tahan di Rp9.600 per dolar AS, yang terjadi adalah cadev (cadangan devisa) kita menurun tajam," tambahnya.

Bawa-bawa Kualitas Pemain Sendiri, Shin Tae-yong Bongkar Penyebab Timnas Indonesia U-23 Dilibas Irak
Untuk itu, dia mengimbau seluruh pihak untuk menyesuaikan diri dengan fundamental ekonomi Indonesia yang baru saat ini. Agar saat pemulihan ekonomi global terjadi, pengaruhnya dapat maksimal untuk mendorong ekonomi Indonesia.

Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia U-23 Harus Jalani Hal yang Ditakuti Mantan Pelatih Vietnam
"Kita makan pil pahit dulu saat ini, nanti bisa menangkap hasil recovery Amerika dan Eropa. Kemudian, mungkin China yang kelihatannya tidak akan turun lagi ekonominya, juga akan berdampak positif," tuturnya.

Sementara itu, pagi ini, BI menetapkan kurs referensi berdasarkan data transaksi aktual antar bank di level Rp11.542 per dolar AS. Penetapan kurs referensi dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) itu melemah tipis dibanding sehari sebelumnya di posisi Rp11.540 per dolar AS. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya