Sumber :
- African National Congress
VIVAnews -
Pada 51 tahun yang lalu, Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi yang mengecam kebijakan-kebijakan rezim Apartheid di Afrika Selatan. Rezim itu hanya mengunggulkan ras penjajah kulit putih dengan memandang rendah mayoritas rakyat Afrika Selatan yang berkulit hitam.
Menurut
The History Channel,
resolusi PBB menyerukan semua negara anggotanya untuk mengakhiri hubungan ekonomi dan militer dengan rezim Apartheid di Afrika Selatan. Apartheid berasal dari kata orang Afrikaans yang berarti "apartness" atau pemisahan.
Bahkan, pada 1960, terjadi pembantaian rezim Apartheid atas para demonstran tidak bersenjata di Kota Sharpeville, yang menewaskan 69 warga kulit hitam dan lebih dari 180 lainnya luka-luka. Pembantaian ini mengundang kecaman internasional hingga akhirnya muncul keputusan PBB.
Setelah diguncang sejumlah aksi demonstrasi massal di dalam negeri dan meningkatnya tekanan internasional, banyak hukum peninggalan apartheid di Afrika Selatan satu per satu dilucuti. Pada 1991, di bawah kepresidenan FW de Klerk, pemerintah Afsel menghapus semua hukum apartheid dan menulis konstitusi baru. (one)
Halaman Selanjutnya
Bahkan, pada 1960, terjadi pembantaian rezim Apartheid atas para demonstran tidak bersenjata di Kota Sharpeville, yang menewaskan 69 warga kulit hitam dan lebih dari 180 lainnya luka-luka. Pembantaian ini mengundang kecaman internasional hingga akhirnya muncul keputusan PBB.