VIVAnews – Sebelum tercapai sebuah keputusan koalisi menuju pemilihan presiden, di internal Partai Persatuan Pembangunan muncul kecenderungan tidak satu suara. Sebagian mengarah ke wacana koalisi Jembatan Emas (Golden Bridge) dan sebagian lagi menginginkan koalisi Segitiga Emas (Golden Triangle).
Wacana koalisi Jembatan Emas digalang sejumlah partai, antara lain, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahera dan Paretai Kebangkitan Bangsa. Sedangkan Koalisi Segitiga Emas digalang Partai Demokrasi Indonesia, Partai Golongan Karya, dan PPP.
Wacana Segitiga Emas, kata Wakil Ketua Umum PPP, Chozin Chumaidy, sesungguhnya digulirkan sebatas untuk komunikasi politik menjelang pemilihan legislatif. “Belum sampai kesepakatan sebagai bentuk koalisi,” kata Chozin di Jakarta, Senin 13 April 2009.
Sebab, kata Chozin, sejak awal PPP tidak ingin buru-buru membuat koalisi. Sebab, idealnya koalisi ditentukan setelah mengetahui hasil penghitungan suara pemilihan legislatif. Dengan demikian, kekuatan masing-masing partai diketahui untuk pertimbangan pembentukan koalisi.
“Tapi kemudian memang ada kecenderungan kuat di arus bawah yang merasa PPP lebih nyaman dengan Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat),” kata dia.
Kenyamanan yang dimaksud Chozin adalah selama ini, kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dirasakan sudah cukup memberi perlindungan di segala sektor.
“Selama kepemimpinan mereka tidak ada gejolak. Meski ekonomi sulit, tapi tidak sampai meletuk-letuk. Kalau di luar SBY- JK, kami merasa masih agak sekptis,” kata Chozin.
Menurut Chozin, Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, juga telah menangkap aspirasi itu bahwa Koalisi Segitiga Emas baru sebatas wacana sebelum pemilu legislatif.
VIVA.co.id
1 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kebakaran Gudang BBM di Natar Lampung Selatan
Lampung
9 menit lalu
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Peristiwa tersebut berlokasi di Desa..
Maarten Paes Kiper FC Dallas Resmi Jadi WNI, Darah Indonesia Mengalir dari Neneknya Asal Kediri
Bandung
11 menit lalu
Maarten Paes, kiper berusia 25 tahun yang kini memperkuat FC Dallas di Major League Soccer (MLS), resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 April 2024. Perjalana
Pelatih Shin Tae Yong membawa era baru untuk Timnas Indonesia dengan 11 pemain naturalisasi, menciptakan line-up yang kuat. Simak detail pemain dan formasi.
Joko Pinurbo alias Jokpin, maestro puisi yang tinggal di Jogjakarta, lahir tanggal 11 Mei 1962 dan wafat sehari sebelum hari puisi yaitu di tanggal 27 April 2024
Selengkapnya
Isu Terkini