Sumber :
- VIVAnews/Harry Siswoyo (Bengkulu)
VIVAnews
- Ada-ada saja yang dilakukan caleg asal Bengkulu. Seperti yang dilakukan oleh Syopyan Effendi, calon legislatif asal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kota Bengkulu. Demi meraih simpati pemilih, Syopyan berniat untuk menghidupkan kembali eks lokalisasi Kota Bengkulu yang sudah hampir tiga tahun ini ditutup.
Caleg untuk Daerah Pemilihan III Kecamatan Kampung Melayu dan Selebar Kota Bengkulu ini berpendapat, terlepas apapun profesi yang dilakoni sejumlah Penjaja Seks Komersil (PSK) yang masih tersisa di kawasan eks lokalisasi, mereka tetap berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak serta persamaan hak di mata masyarakat lainnya.
Baca Juga :
Top Trending: Poster Nobar Timnas Indonesia Dipenuhi Foto Pejabat, Jawaban Tak Terduga Seorang Anak
Bahkan, demi memeriahkan suasana, Syopyan dan rekannya sesama caleg, menyempatkan diri bernyanyi bersama kendati dengan alat karaoke seadanya. Sehingga, suasana petang yang terik kala itu seolah tak terasa.
Sementara itu, An (22), salah seorang perempuan yang bermukim di kawasan eks lokalisasi tersebut, mengaku tak mengenal siapa saja caleg yang mendatangi mereka. Termasuk ketika ditanyai soal Ketua PKPI Sutiyoso, pun mereka tidak kenal. Namun demikian, An dan sejumlah rekannya tetap mengaku senang bila ada caleg yang ingin memperjuangkan nasib mereka.
“Kalau soal caleg, jujur saja kami tidak tahu dan kenal. Tapi kalau mereka memang ingin membantu untuk memperjuangkan perbaikan jalan dan menyediakan tempat khusus bagi kami, maka akan kami dukung, buat apa kami mendukung orang yang tidak memikirkan kami di sini,” ujar An.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, An (22), salah seorang perempuan yang bermukim di kawasan eks lokalisasi tersebut, mengaku tak mengenal siapa saja caleg yang mendatangi mereka. Termasuk ketika ditanyai soal Ketua PKPI Sutiyoso, pun mereka tidak kenal. Namun demikian, An dan sejumlah rekannya tetap mengaku senang bila ada caleg yang ingin memperjuangkan nasib mereka.