Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Tak hanya pedagang sayur, buah, serta pedagang kelontong yang mengeluh rugi setelah menempati pasar darurat pasca terbakarnya Pasar Senen beberapa waktu lalu. Pedagang pakaian bekas juga meneriakkan hal yang sama.
Seorang pedagang pakaian bekas, Hendra, mengatakan dia pindah ke tenda yang dibangun di lapangan parkir Blok IV Pasar Senen untuk berjualan sejak akhir April 2014. Dia mengeluh pendapatannya turun.
"Dari yang per hari dapat Rp2 juta, sekarang cuma ratusan ribu rupiah. Sekarang, bos-bosnya (pedagang pakaian besar) juga ikutan jualan di sini," kata dia kepada
VIVAnews
, Minggu 11 Mei 2014.
Tak hanya itu, pria ini yang sehari-harinya berjualan celana bekas ini juga kehilangan pembeli. "Oh, ya, jelas," kata dia.
Sekadar informasi, Hendra mendapatkan pasokan celana bekas itu dari Jepang. Per minggunya dia mendapatkan dua bal (bungkus), yang masing-masing bal ada 200 potong celana. Di pasar ini, Hendra menjualnya dengan harga Rp10 ribu per potong.
Menurut pantauan
VIVAnews,
di lapangan parkir ada semacam pasar darurat bagi pedagang pakaian bekas. Atapnya dari seng. Di bawahnya, berkumpul puluhan pakaian bekas yang mempromosikan dagangannya.
Ada yang berjualan pakaian bekas, celana bekas, hingga tas. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp1.000-Rp25.000 per
pieces
.
Pria yang awalnya berjualan di Lantai 1 Blok III Pasar Senen--kawasan yang terbakar beberapa waktu silam, mengatakan bahwa tenda tersebut dibangun oleh pihak swasta. Tak diketahui pasti siapa pembangunnya.
"Yang punya itu (pedagang) Blok IV," kata dia.
Hendra mengatakan mereka belum mendapatkan nomor untuk menempati tenda sementara itu.
Baca Juga :
Persamaan Kurikulum Nasional dan Global
Renovasi Rumah Tua, Kontraktor Ini Kaget Temukan Artefak Kuno
Pengerjaan suatu proyek tak sedikit menyimpan cerita tersendiri dalam proses konstruksi yang dilakukan. Salah satunya penemuan artefak.
VIVA.co.id
16 Mei 2024
Baca Juga :